Massa Buruh Dorong Motor saat Demo Tolak Kenaikan BBM ke DPR
- Instagram @merekamjakarta/@andrewpietersman
VIVA Trending – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu, 3 September 2022. Hal itu menyulut aksi demo tolak kenaikan BBM yang dilakukan oleh elemen buruh dan mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR pada hari ini Selasa, 6 September 2022.
Menariknya, para buruh yang hendak melakukan aksi demo tolak kenaikan BBM ke depan Gedung DPR/MPR terekam kamera membawa kendaraan mereka dengan didorong. Hal itu juga sebagai salah satu tanda penolakan mereka terhadap kenaikan BBM yang harganya menjadi lebih mahal.
Video para buruh dorong motor saat demo tolak kenaikan BBM menuju Gedung DPR/MPR tersebut diunggah ulang oleh akun @merekamjakarta di Instagram. Sebelumnya video tersebut direkam dan diunggah oleh akun bernama @andrewpietersman melalui Instagram Stories.
“DEMO KE GEDUNG DPR, MASSA BURUH DORONG MOTOR,” tulis keterangan dalam unggahan akun @merekamjakarta yang dikutip VIVA pada Selasa, 6 September 2022.
Berdasarkan informasi yang tertera dalam keterangan unggahan tersebut, massa buruh yang hendak melakukan aksi demonstrasi mendorong motornya sambil berjalan di Jalan S. Parman, Palmerah, Jakarta Barat untuk menuju ke gedung DPR MPR Jakarta.
Aksi demo itu dilakukan oleh para buruh untuk unjuk rasa penolakan mereka terhadap kenaikan harga BBM. Dalam video juga terlihat para buruh tersebut ramai-ramai berjalan sambil mendorong motor mereka untuk berunjuk rasa.
Dalam pemberitaan sebelumnya yang sudah tayang di VIVA terkait aksi demo para buruh, diketahui ada ribuan buruh yang melakukan aksi demo penolakan kenaikan harga BBM. Hal itu berdasarkan pernyataan Presiden Partai Buruh sekaligus Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal yang dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa puluhan ribu buruh yang tersebar dari 34 provinsi akan melakukan demo penolakan kenaikan harga BBM. .
Aksi demo tersebut diorganisir oleh Partai Buruh dan organisasi serikat buruh, petani, nelayan, guru honorer, buruh migran, miskin kota dan organisasi perempuan di 34 provinsi. Sementara, pusat demo di wilayah Jabodetabek berlokasi di depan Gedung DPR RI dan diikuti sebanyak 3.000-5.000 orang.