Heboh Video Mesum Pasangan Pelajar di Ngawi, Ini Fakta-faktanya
- Pixabay.com/Geralt
VIVA Trending – Media sosial dihebohkan dengan sebuah video mesum dua pelajar SMP, warga Ngawi. Video yang berdurasi 47 detik itu ampak sepasang kekasih yang masih pelajar tengah lakukan adegan asusila, dengan berhubungan badan layaknya suami istri.
Lakukan tindak asusila di kantor desa Ngawi
Perbuatan bejat sepasang pelajar tersebut dilakukan di sebuah toilet umum milik kantor Desa Ngawi. Aksi senonoh itu diakui oleh Suparmin (56), seorang warga yang bertempat tinggal di sekitar kantor balai desa. Suparmin mengaku melihat anak laki-laki dan perempuan keluar dari kamar mandi.
“Awalnya itu saya ya nggak menaruh curiga karena itu kamar mandi umum, saya ya keluar masuk biasa. Entah melakukan apa yan dak tahy. Saya lihat perempuan dulu lalu laki-laki,”kata Suparmin dikutip dari tvonenews akhir pekan lalu.
Setelah itu, baru ada kecurigaan karena keluar dari kamar mandi berduaan. Kejadian di balai desa itu suasana sudah sepi, sekitar pukul 14.00 WIB. Pada jam siang tersebut semua pegawai diketahui sudah pulang kantor.
“Saya baru sadar ketika melihat video yang viral itu, kalau dilihat lokasinya memang corak lantainya ciri-cirinya mirip dengan kamar mandi di balai desa sini,” imbuhnya.
Tindak asusila diperankan pelajar SMP
Belakangan ini diketahui bahwa kedua pelajar yang diduga sebagai pemeran adegan dalam video tersebut merupakan siswa kelas 9 sebuah SMP Negeri di Ngawi.
Beredarnya video mesum itu pun membuat heboh masyarakat setempat, termasuk di lingkungan sekolah. Mereka tak menyangka jika pelajar seusia SMP itu tak punya rasa malu, karena sudah berani berbuat asusila, bahkan dilakukan di tempat umum.
Pindah sekolah
Mengetahui hal ini, pihak kepala sekolah SMP di Ngawi mengatakan jika kedua orang tua pelajar yang diduga sebagai pemeran dalam video tersebut langsung meminta permohonan pindah ke sekolah lain.
Keduanya pindah sekolah sejak akhir bulan Agustus 2022 kemarin. Kendati demikian, pihak sekolah menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak dilakukan di lingkungan sekolah.
“Yang jelas kami dari pihak sekolah tidak mengetahui terkait video tersebut, kedua mungkin video itu ya di rumah buatnya,” kata Sudaryono, kepala sekolah SMP N Ngawi tersebut.
Masih dari keterangan Sudaryono, memang benar ada dua orang tua wali yang datang ke sekolah untuk memindahkan putra putrinya ke sekolah lain. Mereka merupakan pelajar kelas 9.
Untuk mengantisipasi peristiwa serupa, kini pihak sekolah mengeluarkan kebijakan setiap hari, pihaknya bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk membantu memberikan pendampingan moral kepada para siswa-siswinya.