Viral Mahasiswa Baru Unhas Diusir Dosen Usai Mengaku Gender Netral
- Instagram@tante.rempoong_official
VIVA Trending - Video seorang mahasiswa baru Universitas Hasanuddin (Unhas) diusir dosen usai mengaku bergender netral viral di media sosial.
Video viral itu diunggah oleh akun Instagram @tante.rempong.official.
"Beredar Video Seorang Maba Unhas Yang Mengklarifikasi Dirinya sebagai Gender Netral. Dosen pun mempertanyakan apa maksud gender netral itu dan menjelaskan bahwa hanya ada pilih laki laki dan perempuan. Karena tetap ngeyel, mahasiswa itupun diusir sang dosen," tulis tante.rempong.official, Minggu (21/8).
Viral Mahasiswa Baru Unhas Diusir Dosen Usai Mengaku Gender Netral
- Instagram@tante.rempoong_official
Dalam unggahan video itu memperlihatkan seorang mahasiswa berjaket merah dan berkaca mata sedang ditanya oleh dua orang dosen laki-laki dan perempuan.
Di belakang mahasiswa baru itu terlihat spanduk bertuliskan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi mahasiswa baru, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Menurut Undang-undang tidak ada status laki-laki dan perempuan, kamu harus pilih," ujar seorang wanita yang diduga dosen dari Unhas.
"KTP-mu apa?" tanya dosen wanita dan diikuti dosen pria yang menanyakan hal sama.
"Laki-laki," jawab mahasiswa Unhas dengan mik yang dipegangnya.
"Kartu mahasiswa?” tanya dosen.
"Laki-laki," jawab mahasiswa.
"Kamu mau perempuan atau laki-laki," desak dosen.
"Tidak keduanya, di tengah-tengah, makanya kita netral Pak," jawab mahasiswa Unhas ini.
"Tidak ada netral," tegas dosen.
"Karena saya mengidentiikasi seperti itu, Pak."
Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan.
- VIVA/Irfan Abdul Gani
Tak mau berdebat panjang, sang dosen pun langsung mengambil mik mahasiswa dan menyuruh pergi ke fakultasnya.
"Kita tidak terima laki-laki dan perempuan di sini, salah satunya diterima," tegas dosen laki-laki.
Dalam unggahan video itu belum dikehatui sosok mahasiswa ini siapa dan kapan terjadi pengenalan kehidupan kampus Unhas ini. Hingga kini belum ada klarfikasi dari pihak-pihak terkait.
