Winda Utami, Penerjemah Bahasa Isyarat Viral Joget Ojo Dibandingke

VIVA Trending – Beberapa hari ini warganet Indonesia ramai memperbincangkan seorang wanita penerjemah bahasa isyarat saat rangkaian acara Upacara Hari Kemerdekaan RI di Istana Negara pada 17 Agustus 2022.

Sosoknya sukses mencuri perhatian publik lantaran ia turut menikmati lagu Ojo Dibandingke yang dibawakan Farel Prayoga sambil menerjemahkan ke bahasa isyarat. Walaupun ia hanya muncul di sudut kanan bawah layar kaca, masyarakat juga ikut terhibur dengan gaya menerjemahkannya.



Farel saat beraksi di Istana Negara.

Photo :

• Istimewa

Belakangan diketahui wanita juru bahasa isyarat (JBI) itu bernama Winda Utami. Ia merupakan alumni dari jurusan psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Solo, Jawa Tengah.

Profil Winda Utami

Dihimpun VIVA dari berbagai sumber, Winda rupanya sudah aktif sebagai JBI di stasiun TV sejak tahun 2016. Kepiawaiannya memahami bahasa isyarat diawali ketika ia mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Wanita berjilbab ini merupakan angkatan tahun 2007. 

Ia membeberkan terus berlatih menerjemahkan ucapan lisan ke bahasa isyarat. Pengalaman pertamanya menerjemahkan bahasa isyarat saat berkenalan pegiat Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerakatin) Solo pada acara komunitas Ngarsapura, depan Pura Mangkunegaran Solo.



Juru Bahasa Isyarat (JBI) ini bernama Winda Utami

Photo :

• Instagram@indoviral8

Ternyata ketertarikan Winda terhadap bahasa isyarat diawali dengan ketidaksengajaan. Setelah mengenal Gerakatin, ia teringat dengan film penulis Helen Keller yang juga penyandang disabilitas. Ia pun memberanikan diri untuk belajar lebih dalam tentang bahasa isyarat. Semasa itu, Winda juga rutin datang ke stan bahasa isyarat di Solo Car Free Day.

Sebelum menjadi JBI di stasiun TV, Winda pernah terpilih menjadi penerjemah bahasa isyarat debat calon presiden dan wakil presiden pada Juni 2014 lalu. Kendati demikian, sejak itu banyak kalangan yang tertarik dengan kemampuan Winda. 

Perempuan kelahiran 13 Maret 1989 ini kerap membagikan kegiatan ketika bertugas menjadi JBI baik di stasiun TV maupun di luar itu. 

Halaman Selanjutnya

Ternyata ketertarikan Winda terhadap bahasa isyarat diawali dengan ketidaksengajaan. Setelah mengenal Gerakatin, ia teringat dengan film penulis Helen Keller yang juga penyandang disabilitas. Ia pun memberanikan diri untuk belajar lebih dalam tentang bahasa isyarat. Semasa itu, Winda juga rutin datang ke stan bahasa isyarat di Solo Car Free Day.