Tragis, 2 Jemaah Pengajian Tewas Tersengat Listrik di Magelang

Jemaah pengajian tersengat aliran listrik akibat tongkat bendera
Sumber :
  • Instagram: memomedsos

VIVA Trending – Jemaah pengajian tewas tersengat listrik ketika menghadiri pengajian di Pondok Pesantren Bodho Nahdatul Tulab di Desa Banjaragung, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Minggu, 7 Agustus 2022 malam.

Andika-Hendi Bentuk Satgas Anti-Politik Uang Jelang Pencoblosan, Bonus Menggiurkan bagi yang Menangkap

Detik-detik kejadian yang menewaskan dua orang jemaah pengajian tersebut terekam kamera ponsel dan viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun memomedsos di Instagram.

Ilustrasi kantung jenazah

Photo :
  • VIVAnews / Diki HIdayat
Survei Populi Center: Raih 57,8 Persen, Elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin Ungguli Andika-Hendar

Terlihat dari cuplikan video kejadian itu bermula ketika tiang atau tongkat bendera yang dibawa oleh salah seorang jemaah mengenai kabel listrik yang berada tepat di atasnya dan langsung menyambar kerumunan.

Menurut informasi, akibat kejadian tersebut, 2 orang dinyatakan meninggal dunia dan 5 orang lainnya menderita luka bakar. Dua orang korban meninggal bernama Muhammad Sofian Yakub (20) dan Ahmad Chariswan (21).

Bahlil Turun Gunung Kampanye demi Menangkan Luthfi-Yasin di Jateng

Kedua korban meninggal merupakan warga Dusun Janti Kidul, Desa Tonoboyo, Kecamatan Bandongan, Magelang. Diketahui mereka sedang menghadiri pengajian dan shalawatan dalam rangka peringatan 1 Muharam 144 H.

Mengutip beberapa sumber, Kapolres Magelang AKBP Mochamad Sajarod Zakun mengatakan, salah satu korban membawa tongkat bendera yang terbuat dari fiber yang mengandung logam.

Tongkat tersebut memiliki panjang 10 meter, sedangkan benderanya berukuran 6 meter dengan lebar 5 meter.  Dia menambahkan untuk 5 orang lainnya telah mendapatkan perawatan di RSUD Tidar Kota Magelang.

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana di Hari Guru

Hari Guru, Pemprov Jateng Sudah Angkat 8.909 Guru Tidak Tetap Jadi PPPK

Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan, upaya ini sebagai apresiasi pada para guru yang merupakan agen peradaban.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024