Viral Lomba Minum Kopi yang Digelar Polisi, Begini Reaksi Netizen
- Tangkapan layar instagram.com/faktakamera
VIVA – Viral di media sosial terkait video lomba minum kopi, yang menarik para warganet kecam perlombaan tersebut.
Dalam video yang diunggah oleh @faktakamera hari ini, Sabtu, 18 Juni 2022. Dilihat ada tiga orang pria yang ikut perlombaan tersebut.
“Apa gak panas ya.!?,” tulis akun tersebut.
Namun yang dipermasalahkan oleh para warganet bukan tentang suhu kopi tersebut. Melainkan tentang bahaya kopi yang terlalu banyak dikonsumsi dalam satu hari.
Lomba yang dibuat oleh Polres Aceh Besar ini dinilai tidak bermanfaat karena meminum kopi yang berlebihan tidak baik untuk tubuh.
Tiga orang pria tampak bersemangat menghabiskan kopi di atas meja. Di dalam video itu juga terlihat poster besar yang bertulis kegiatan tersebut.
Umumnya, batas aman mengonsumsi kopi untuk orang dewasa adalah sekitar empat cangkir per hari atau setara 400 mg kafein per hari. Dalam video kopi yang harus dihabiskan peserta lomba lebih dari empat cangkir.
Tampak pria yang duduk di tengah lebih dulu menyerah setelah hanya menghabiskan tiga gelas kopi. Sementara yang lain terus menghabiskan kopi di atas meja.
“Lomba Kearifan Lokal Minum Kopi Tercepat dan Terbanyak dalam Rangka Hari Bhayangkara Ke-76,” tulis dalam poster.
Warganet tampak memberikan komentar tentang lompa minum kopi yang diadakan Polres Aceh Besar.
“Ketika Anda minum kopi berlebihan, saluran cerna dan lambung Anda bisa mengalami iritasi. Hal ini bisa menyebabkan Anda mengalami beragam gangguan pencernaan, seperti diare, mulas, sakit perut, dan sindrom iritasi pada usus. Selain itu, kopi juga bisa membuat produksi asam lambung meningkat,” kata netizen.
“Hadiahnya gk seberapa dgn resiko jangka panjangnya nanti, ngerii,” tulis netizen.
“balapan sakit ginjal…bikin lomba kok ga bermanfaat,” tutur netizen.
Propam Polri Juga Turun Tangani Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Divisi Profesi dan Pengamanan, Propam Polri, juga turun tangan menangani kasus penembakan yang dilakukan seorang polisi terhadap anggota polisi lainnya, di Solok Selatan.
