Viral Video Anggota DPR Tegur Erick Thohir Tak Sponsori Formula E
- Kementerian BUMN/TikTok DPR RI
VIVA – Formula E Jakarta yang berlangsung pada 4 Juni 2022 kemarin masih menyisakan kisruh. Komisi VI DPR RI, Mufti Aimah Nurul Anam mengkritik Menteri BUMN Erick Thohir lantaran tidak ada satupun perusahaan plat merah yang menjadi sponsor dalam event internasional tersebut.
Pria yang akrab disapa Mufti Anam ini menyampaikan kritiknya dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 7 Juni 2022. Dilihat VIVA dari unggahan akun TikTok DPR RI pada Kamis, 9 Juni 2022.
“Anggota DPR RI Tegur Menteri BUMN Tak Dukung Ajang Balapan Mobil Listrik Formula E,” keterangan pada unggahan.
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu heran melihat panitia Formula E seperti mengemis meminta sponsor kepada BUMN. Terlebih saat ia mendengar anak usaha Pertamina akan kerja sama, namun ternyata bukan kerja sama sebagai sponsor melainkan hanya memberi diskon pembelian BBM.
“Kalau acaranya Pak Menteri, jangankan sebulan proposal, satu menit saja kalau acara pak Menteri bisa BUMN itu support” ujarnya
Mufti juga menyampaikan gejolak di masyarakat yang beranggapan jika BUMN sengaja diperintah untuk tidak membantu Formula E karena Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan merupakan kompetitor Menteri BUMN, Erick Thohir di pilpres 2024.
“Maka kemudian ada kata-kata di masyarakat yang bilang bahwa, ‘oh ini hanya sengaja oleh Pak Menteri BUMN diteruskan untuk BUMN tidak membantu Formula E karena Pak Anies Baswedan ini menjadi kompetitor pak Menteri’, kan begitu” ungkapnya
Mufti juga menegaskan, pembicaraannya pada rapat kerja hari itu bukan menunjukan dukungannya kepada Anies Baswedan, melainkan hal ini ia sampaikan atas landasan kepentingan bangsa dan negara.
“Saya bicara di sini bukan kapasitas saya mendukung pak Anies Baswedan atau enggak, tidak. Tapi dalam rangka kepentingan bangsa dan negara” Jelas Mufti
Pada pembahasannya, Mufti juga menyinggung penunjukan Puan Maharani sebagai capres 2024 yang diusung partainya (PDIP). Sehingga dalam kritiknya itu kepada Menteri BUMN ia memposisikan dirinya netral dan tidak memihak kepada siapapun.
“Kalau capres kami punya Bu Puan, sehingga kami bilang ini bukan soal mendukung tidak mendukung. Harapan kami kepada pak menteri sebagai public figur atau sebagai petugas negara dan sebagai pembantu presiden bisa lebih bijak lagi dalam urusan ini," tegas Mufti.