Viral Polisi Sosialisasi Tawuran di SMA Penabur, Netizen: Salah Server
- tangkapan layar TikTok @smakabj/Twitter @deangrh_
VIVA – Sebuah video yang berisi kegiatan Polisi Pondok Aren memberikan sosialisasi untuk para siswa di SMAK Penabur Bintaro Jaya viral di media sosial. Sosialisasi tersebut berisi ajakan tidak tawuran, balap liar, narkoba, serta bijak dalam bermedia sosial.
Awalnya video ini diunggah oleh akun TikTok milik SMAK Penabur @smakabj dan diunggah ulang oleh pengguna Twitter @deangrh_. Dalam cuitannya ia menuliskan, “agak salah market.”
Video tersebut ramai diperbincangkan lantaran sejumlah warganet setuju dengan apa yang ditulis @deangrh. Menurut mereka sosialisasi seperti itu lebih baik diberikan untuk sekolah yang sering melakukan tawuran dan balap liar. Cuitan ini otomatis dibanjiri oleh warganet.
Pasalnya, para siswa di Sekolah Penabur dikenal tidak punya waktu melakukan hal tersebut karena selepas sekolah mereka sibuk mengikuti berbagai les. Selain itu warganet merasa hampir tidak pernah mendengar kabar tawuran atau balap liar dari Sekolah Penabur.
“Mungkin pikiran mereka ‘yaelah pak daripada tawuran, mending juga rebahan di rumah. Jadwal sekolah sama les udah bikin tenaga abis’,” tulis seorang warganet.
“Salah server wkwkwk,” sahut warganet lain.
“Et dah pak, di Pondok Aren banyak sekolah yang lebih kacau, ngapain ke Penabur yang anak-anaknya disiplin?” ujar warganet.
“Mereka mah gak balapan liar pak pulici tapi balapan nilai,” kata salah satu warganet.
Bahkan salah satu warganet yang mengaku dirinya alumni membenarkan kondisi ini.
“Belajar buat ujian, bikin paper, ikut ekskul, bimbel aja waktunya ga cukup. Apalagi tawuran. -alumni,” komentar warganet.
Namun di sisi lain ada pula yang menilai bahwa penyuluhan ini tepat sasaran. Sebab sosialisasi pada dasarnya bertujuan untuk mengedukasi murid agar tidak melakukan tindakan tersebut.
“Emang kalo sosialisasi itu targetnya harus ke siswa siswi yang nakal dan sering melakukan hal2 negatif tsb ya? Kan ga juga. Namanya aja sosialisasi/penyuluhan kan bisa untuk menambah wawasan dan pencegahan juga,” tutur salah satu warganet.
“Justru tepat sasaran. Menunjukkan bahwa ada yg namanya 'polisi' untuk mereka yang jarang berurusan dengan polisi. Sesuatu yang justru musti 'diingatkan' & 'dibaca' secara halus. Lagi pula enak ini presentasinya, di dalam ruangan & adem,” komentar warganet lain.
Sampai berita ini turun, video ini telah ditonton sebanyak 3 juta kali, dipenuhi lebih dari 1000 komentar, serta mencapai 32 ribu likes.