Viral! Sebut Suami Tetangganya Membusuk di Neraka, Begini Jadinya
- Instagram@andreli_48
VIVA – Akses jalan ke rumah warga ditembok oleh tetangganya viral di media sosial. Tetangga melakukan aksinya karena suaminya disebut membusuk di neraka.
Kisah viral itu dibagikan oleh akun Instagram @andreli_48, Selasa (8/3).
"Ini alasan tetangga menembok akses rumah tika, ada perkataan yang bikin murka," tulis andreli_48 pada caption unggahan fotonya dikutip VIVA, Rabu (9/3).
Dalam unggahan foto itu memperlihatkan sebuah gambar seorang ibu-ibu dan bapak-bapak sedang berada di samping tembok yang menutup akses jalan ke rumah warga.
Seperti diketahui sebelumnya, seorang warga janda ini bernama Sutikah (55) bertetangga dengan Sunarsih (63).
Rumah mereka bersebelahan. Akses jalan Sutikah hanya bisa lewat halaman rumah Sunarsih.
Sakit hati
Akses jalan rumah warga ditembok di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah
- Instagram@andreli_48
Kini hubungan mereka pecah. Sunarsih yang juga menjanda sakit hati. Suaminya yang sudah meninggal disebut membusuk di neraka.
"Saya tidak terima suami saya dikatai membusuk di neraka. Tetangga itu omongannya menyakitkan," ujar Sunarsih dalam keterangan unggahan andreli_48 yang melansir dari betanews.
Karena sakit hati, Sunarsih tidak memberi akses jalan ke rumah Sutikah.
Ia membangun tembok setinggi 2,3 meter dan panjang 10 meter di depan rumah Sutikah yang berlokasi di Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu (6/3).
Dalam unggahan lainnya disebutkan bahwa Sutikah pada Selasa (8/3) meninggalkan rumahnya dan pindah ke rumah saudaranya.
Sementara aparat pemerintah membantu mengangkut barang-barang milik Sutikah dan sebagian disimpan di kantor Kecamatan Mejobo karena di rumah saudara Sutikah tidak muat.
Dalam unggahan ini belum diketahui awal cekcok Sutikah dan Sunarsih dalam hal apa sehingga Sutikah menyebut suami Sunarsih membusuk di neraka.
Deretan Fakta Joki Jalur Alternatif Puncak Bogor yang Viral Akibat Peras Pengendara Rp850 Ribu
Baru-baru ini media sosial tengah dihebohkan dengan adanya seorang joki jalur alternatif di kawasan Puncak , Bogor, Jawa Barat yang mematok tarif tidak wajar.
