Viral Guru Honorer Imas Kustiani Usia 53 Tahun Ikut Seleksi CPNS

Guru Honorer Imas Kustiani Usia 53 Tahun (Instagram/lambeturah_offficial)
Sumber :

VIVA – Video Imas Kustiani berjuang ikut tes pegawai negeri viral di media sosial. Meski usianya sudah tidak muda lagi bahkan terkena stroke, ia tetap semangat ikut tes untuk jadi pegawai negeri.

Viral Seorang Anak Bagikan Slip Gaji Ibunya di Era 90-an, Netizen: UMR Jogja Masih Kalah

Video viral perjuangan guru honore Imas Kustiani ini diunggah oleh akun Instagram @lambeturah_official, Jumat (17/9).

Dalam unggahan video tersebut memperlihat perjuangan Imas Kustiani mengikuti tes
Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) untuk jadi pegawi pemerintah.

Nasib Penumpang Azerbaijan Airlines yang Kirim Video Suasana Kabin ke Istrinya Sebelum Pesawat Jatuh, Kondisinya...

Tampak Imas Kustiani memakai kemeja putih, celana panjang dan jilbab hitam. Ia memegang tongkat berjalan menuju ruang ujian yang digelar di SMAN 3 Karawang. Meski memakai tongkat, ia didampingi dua pria kiri kanan yang membantu dengan memegang tangan Imas Kustiani.

Jalannya terlihat pelan dan tertatih-tatih. Sesaat terekam ia tidak meneruskan jalannya, tapi menepi di teras serambi sekolah dan minum air mineral botol yang disiapkan pria yang mendampinginya.

Chintya Gabriella Hadapi Sidang Musik DCDC, Mengupas Lagu Viral Ambisius

Merasa tak kuat jalan, akhirnya si pria tadi menggendongnya sementara pria yang satu lagi membawa tongkat Imas Kustiani.

Ibu Imas digendongnya hingga masuk ke ruang kelas tempat ujian. Ia diturunkan di kursi paling belakang. Di atas mejanya sudah siap layar monitor. Si sekitarnya kursi-kursi sudah dipenuhi peserta tes dengan usia muda-muda.

Dalam unggahan video tersebut diketahui Ibu Imas Kustiani S.Pd ini berusia 53 tahun. Ia seorang guru honorer K2 di SDN Wancimekar 1, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Ia menjadi guru honorer sejak tahun 2004. Artinya sudah 17 tahun mendidik anak-anak SD. Namun cita-citanya untuk menjadi pegawi negeri belum tercapai hingga mengalami stroke 7 tahun terakhir.

Meski begitu ia tetap bersemangat ikut honorer Seleksi Kompetensi Dasar (SKP) untuk menjadi pegawi pemerintah dengan perjanjian Kerja (PPPK). Nantinya kalau berhasil ikut tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Sebuah perjuangan yang masih panjang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya