Cuitan Ustaz Tengku Zulkarnain yang Berisi Kritik Sosial

Tengku Zulkarnain.
Sumber :
  • VIVA/Facebook

VIVA – Ustaz Tengku Zulkarnain, mantan Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) meninggal dunia setelah azan Maghrib, Senin, 10 Mei 2021. Pendakwah asal Medan, Sumatera Utara ini wafat di RS Tabrani, Riau dalam perawatan COVID-19.

Mantan Rektor UGM Ichlasul Amar Meninggal Dunia

Beberapa kalangan mengenang sosok Tengku Zulkarnain tidak terlepas dari komentar-komentarnya yang selama ini mencuri perhatian masyarakat Indonesia. Dia aktif di media sosial dan sering berkomentar yang lugas tentang kondisi sosial di masyarakat.

"Kalau bertemu langsung beliau ramah sekali ya tapi memang beliau blak-blakan," kata Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Cholil Nafis di tvOne, Senin, 10 Mei 2021.

Bupati Kepulauan Seribu Junaedi Meninggal Dunia

Berdasarkan penelusuran VIVA dari pemberitaan sebelumnya, beberapa kasus dipolisikan ustaz Tengku Zulkarnain terjadi pada awal 2019. Kala itu, Relawan Jokowi Mania (Joman) melaporkan Ustaz Tengku Zulkarnain ke Bareskrim Polri, Jumat, 4 Januari 2019.

Tengku Zulkarnain dilaporkan atas dugaan penyebaran berita bohong alias hoax melalui media sosial terkait isu adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos.

Aktor Song Jae-rim Meninggal Dunia, Surat Wasiat Ditemukan di Apartemen

Dalam twitnya Tengku Zulkarnain mempertanyakan kebenaran kabar tujuh kontainer berisi surat suara pemilu yang didatangkan dari China sudah dicoblos untuk pasangan capres cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

"7 kontainer surat suara Pemilu yg didatangkan dari China sudah tercoblos untuk pasangan nomor 01? (Kompas TV). Nampaknya Pemilu Sudah Dirancang untuk CURANG...? Kalau NGEBET Banget Apa Tidak Sebaiknya Buat Surat Permohonan agar Capres yg Lain Mengundurkan Diri Saja? Siapa Tahu Mau," tulis akun @ustadtengkuzul yang telah dihapus.

Selain itu, komentar Tengku Zulkarnain yang bikin heboh juga terkait Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU P-KS). Dia menilai, pemerintah akan melegalkan zina dan menyediakan alat kontrasepsi untuk kaum muda apabila RUU ini disahkan.

 "Anak-anak muda yang belum nikah kepengen berzinah, pemerintah harus menyediakan kondomnya supaya tidak hamil di luar nikah. Kalau ini disahkan, berarti pemerintah telah mengizinkan perzinahan, bahkan menyediakan kondom dan alat kontrasepsi," kata dia dalam video yang beredar pada pertengahan 2019.

Ia juga pernah berkomentar terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Dirinya mengingatkan ada ancaman nyata dari China soal ibu kota pindah dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, keduanya di Kalimantan Timur.

Menurutnya, ibu kota baru justru membuat pertahanan Indonesia lemah, lantaran posisinya yang tegak lurus dan terbuka. Sehingga begitu mudahnya diserang oleh militer China. Ia pun meminta ahli intelijen berbicara, tidak diam.

"Malah, secara pertahanan sangat mudah dijangkau China dengan kapal perang, pesawat tempur, bahkan rudal China. Lurus dan terbuka! BAHAYA. Para ahli intelijen bicaralah. Jangan diam saja!" kata dia, lewat cuitan di akun jejaring sosial Twitter pribadinya, @ustadtengkuzul, dikutip VIVA.co.id, Selasa, 27 Agustus 2019.

Ustaz Tengku Zulkarnain juga sempat tranding di twitter dengan judul #PecatTengkuZulDariMUI pada pertengahan 2020. Seorang warganet di Twitter dengan nama akun @dianafithras mengunggah sebuah video pendek yang mengungkap kumpulan hoaks, fitnah dan ujaran kebencian yang disebarkan oleh Tengku Zul, baik melalui video yang beredar ataupun dari media sosial pribadinya.

Akun @dianafithras menyebut Tengku Zul itu sebagai produsen hoaks yang sangat hobi menyebarkan berita bohong dan adu domba. Dia pun mendesak agar MUI Pusat segera memecat Ustaz Tengku Zul.

"Rekam jejak ustad kadrun produsen hoax yg masih berkeliaran bebas menyemburkan ujaran kebencian, tolong @MUIPusat segera ditindak #PecatTengkuzulDariMUI karena blio bukan ulama, Melainkan iblis berjubah malaikat”, tulis akun @dianafithras.

Pada awal tahun ini, Tengku Zulkarnain diperiksa terkait cuitannya di akun media sosial Twitter @ustadztengkuzul. Cuitan itu membuat pegiat media sosial (medsos) Abu Janda terpancing untuk melontarkan kalimat yang diduga menghina umat Islam.

Pemeriksaan ini dilakukan kepadannya oleh penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sebagai saksi kasus Permadi Arya atau Abu Janda soal cuitannya Islam arogan.  Itu bermula karena Tengku Zulkarnain membahas soal kondisi minoritas dan mayoritas di Afrika Selatan di masa politik Apartheid.

"Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, Apertheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana-mana negara normal tidak boleh mayoritas arogan terhadap minoritas. Apalagi jika yang arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI," cuit @ustadztengkuzul.

Tengku Zulkarnain juga pernah berbicara berkait orang yang akan masuk surga sehingga dia dianggap rasis. Dalam video berdurasi 2.20 menit yang viral di internet Tengku Zulkarnain menyebutkan bahwa orang hitam tak boleh masuk surga.

"Dimasukkan dulu ke surga perempuan, dimandikan ke sungai, di surga namanya nahrun hayat sungai kehidupan, sungai kehidupan, diganti kulitnya. Orang hitam tak boleh masuk surga, jelek surga ada orang hitam, aku gak selera kalau di surga ada orang hitam. Nenek-nenek nggak bisa masuk surga rusak kalau ada nenek-nenek," ujarnya.

Dalam video tersebut juga Tengku Zulkarnain menyebut orang yang masuk surga terlebih dulu dimandikan di sungai kehidupan. Dia mengatakan kulit ahli surga berwarna merah jambu.

"Masuk surga dimandikan dulu di sungai kehidupan diganti kulit yang keriput jadi halus, kulit hitam diganti jadi merah jambu, pink. Kulit ahli surga itu merah jambu. Kulit nabi Adam dan Siti Hawa diciptakan di surga warna kulitnya merah jambu," tuturnya.

 Mahmudah Khanim Sadiqah, Istri Piet Pagau

Raffi Ahmad dan Keluarga Berduka, Istri Piet Pagau Meninggal Dunia

Ibunda Raffi Ahamd, Amy Qanita juga menyampaikan kabar duka itu dalam unggahan di Instagram.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024