Viral, Perempuan Orasi Ganti Pancasila jadi Pancasara
- Istimewa
VIVA – Aksi unjuk rasa terus terjadi di berbagai daerah setelah disahkan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja. Pengesahan diambil lewat rapat paripurna anggota DPR RI dan pemerintah di Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat pada Senin, 5 Oktober 2020.
Nah, viral ada seorang perempuan yang menjadi orator saat berunjuk rasa memakai baju hitam, celana panjang dan pakai masker sambil berdiri di atas trotoar jalan. Terlihat juga, perempuan ini memegang speaker toa warna merah di tangan kanan, dan tangan kiri memegang sebatang rokok.
Baca juga: Demo Omnibus Law Dicegat Polisi: Mahasiswa Lolos, Buruh Tertahan
Akan tetapi, lokasi perempuan yang orasi mengganti Pancasila menjadi Panca Sara belum diketahui dimana. Hanya saja, sang orator perempuan ini viral videonya di media sosial dengan suara yang menggebu dan lantang.
Sementara, teman-teman mereka yang menjadi peserta aksi bertepuk tangan ketika mendengarkan orasi perempuan tersebut. Kemudian, video orasi perempuan ini pun ditambahi backsound lagu ‘Buruh Tani’ yang biasa dinyanyikan saat demonstrasi.
“Yang turun ke jalan tetep staysafe. Mereka orang-orang yang menyuarakan dan mewakili aspirasi rakyat kecil seperti kami,” tulis akun Twitter @Arfwck1 dikutip Kamis, 8 Oktober 2020.
Adapun, orasi perempuan berkaos hitam menyampaikan bahwa tendangan dibalas tendangan, darah dibalas darah. “Negara kita yang katanya Negara Pancasila, sekarang menjadi Negara Pancasara,” teriak perempuan yang videonya viral. Setelah itu, perempuan tersebut menjelaskan lima sila yang telah diubah seperti berikut ini:
1. Ketuhanan yang maha hormat
2. Kemanusiaan yang adil bagi para birokrat
3. Persatuan para investor
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat penindakan dalam permusyawaratan diktatornya
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat kelas atas
(ren)
Anggota MPR Ida Fauziyah Ajak Masyarakat Amalkan Nilai-nilai Luhur 4 Pilar Kebangsaan
Anggota MPR Fraksi PKB Ida Fauziyah melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan “Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika” bersama pengurus Perempuan Bangsa.
