Viral, Pelajar Berorasi Metode Pembelajar Secara Daring Tidak Efektif

Viral Pelajar Orasi Belajar Jarak Jauh Daring Tidak Efektif
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Viral video seorang pelajar berorasi menyampaikan keluhan diterapkannya pola pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring di tengah pandemi wabah corona COVID-19. Sebab, belajar secara daring dinilai tidak tepat terutama bagi masyarakat yang berada di daerah pelosok.

Polisi yang Tembak Pelajar hingga Tewas di Semarang Diperiksa Paminal

Video pelajar laki-laki yang memakai seragam Sekolah Menengah Atas (SMA) ini viral di media sosial Twitter, setelah diunggah oleh akun Bintang Wirayasa. Ia mengaku sering mengikuti kegiatan nasional sehingga punya banyak teman di daerah.

Pelajar ini mengaku berdiskusi dengan teman-temannya yang berada di daerah terkait metode belajar jarak jauh, dan apa saja keluhan yang dialami. Ternyata, teman-teman yang ada di Gorontalo dan Lampung punya keluhan yang sama yakni gawai, kuota, jaringan sinyal dan listrik sering mati.

Kapolres Bilang Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas di Semarang Ingin Melerai Tawuran

Baca juga: Jokowi: Jangan Merasa Paling Benar, Paling Agamis dan Pancasilais

Bagi pelajar di Jakarta, menurut dia, mungkin beruntung tapi jangan beranggapan keadaan baik-baik saja dengan metode pembelajaran jarak jauh dalam perspektif sendiri saja. Tapi, perlu melihat dari sisi lain karena Indonesia masih banyak yang bermasalah.

Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas di Semarang

Selanjutnya, pria ini menceritakan keluhan temannya yang di daerah bahwa paket kuota sangat mahal sedangkan subsidi dari sekolah cuma Rp25.000. Menurutnya, mereka di pelosok beli kuota internet itu mahal tidak seperti di Ibu Kota Jakarta.

Dari sini, mungkin para pelajar menyadari bahwa metode belajar daring itu kurang efektif dibandingkan belajar di sekolah. Tak dipungkiri, kalau belajar daring siswa habis absen mungkin ada yang lanjut tidur. Tentu, beda ketika belajar di sekolah yang dipantengi langsung oleh guru.

“Nah, guru itu kan ditiru dan memiliki rasa terhadap siswa dengan mendidik, mengajar serta membentuk karakter siswa Indonesia,” katanya dikutip dari Twitter, Jumat, 14 Agustus 2020.

Keluhan pelajar ini pun disambut baik oleh warganet karena dianggap mewakili curahan hati dari pelajar-pelajar Indonesia terkait metode belajar secara daring di tengah pandemi.

“Terima kasih sudah mewakili isi hati pelajar Indonesia yang sering terabaikan oleh pemerintah pusat,” tulis akun Bintang.

Ilustrasi/Proses autopsi korban penembakan

Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI

Peristiwa penembakan polisi kembali menjadi sorotan publik menyusul kasus seorang perwira polisi menembak anak buahnya sendiri di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024