Viral, Penyidik Utama Bareskrim Polri Diduga Lakukan KDRT

Ilustrasi kekerasan pada anak / eksploitasi anak
Sumber :

VIVA – Viral suara rekaman kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Penyidik Utama Bareskrim Polri, Kombes RW terhadap keluarganya. Rekaman suara dugaan penganiayaan beredar di media sosial instagram, akun aurelliarenatha_.

Tragis! Gegara Tak Hafal Surah Alquran, Bocah di Batam Dianiaya hingga Diikat Rantai Besi oleh Ibu Kandung

Aurel mengunggah voice note ke akunnya pada Sabtu, 25 Juli 2020. Dari rekaman tersebut, terdengar suara adanya dugaan penganiayaan atau kekerasan dalam rumah tangga antara seorang pria dengan wanita.

Beberapa kali terdengar suara jeritan minta tolong yang begitu histeris, karena tak kuat menahan perlakuan dari orang yang diduga Kombes RW. Sebab, seorang ibu yang terdengar dalam rekaman mengancam akan melaporkan ke Divisi Propam Polri.

Diduga Tidak Netral, Polisi di Kabupaten Landak Diadukan ke Propam

Baca: Ayah Tega Aniaya Putrinya karena Menolak Cuci Baju Ibu Tiri

Namun, Aurellia yang mengunggah voice note dugaan KDRT ini membantah lagi mencari sensasi atau perhatian kepada masyarakat untuk menambah jumlah pengikut di akun media sosialnya.

Pasutri yang Aniaya Anaknya di Jaktim Ditangkap, Ikat Pinggang hingga Sapu Lidi Disita

“Yang bilang aku pansos, aku gak pernah minta di-follow sama siapa pun. Jadi bener-bener yang follow aku sekarang emang karena kemauan sendiri, bukan aku minta,” tulis Aurellia dikutip dari instagram pada Minggu, 26 Juli 2020.

Aurellia membantah mengada-ada kasus dugaan penganiayaan tersebut. Karena, ia sudah diambil visum tapi memang hasilnya tidak langsung keluar. “Jadi, sementara aku share voice note ini yang diam-diam aku rekam saat kejadian,” kata Aurellia.

Dalam rekaman tersebut, seorang ibu tidak terima melihat anaknya dipukul oleh Kombes RW. “Kau pukul anakku Widodo, kurang ajar kau,” kata seorang ibu dalam rekaman itu.

“Kamu orang tua,” ujar pria yang diduga Kombes RW.

Selanjutnya, ibu-ibu minta kepada orang yang ada di dalam rumah itu untuk merekam tindakan dugaan kekerasan tersebut untuk dijadikan bukti pelaporan kepada aparat penegak hukum. Terdengar, berkali-kali ada yang minta tolong.

“Rekam-rekam, biar aku aduin ke Propam malam ini. Astaghfirulloh. Tolong-tolong,” begitu suara yang terekam.

Nah, bagian akhir ada yang teriak minta tolong itu adalah Aurellia. Ia sambil lari karena bapaknya melihat ketika direkam, makanya handphone langsung disiram pakai shower hingga rusak.

“Jadi maaf juga ya kalau aku belum bisa bales chat satu-satu, maaf banget. Makasih buat yang sudah kasih saran, support dan lain-lain. Kita doa sama-sama biar masalah ini cepat berlalu dan biar pelaku diproses sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Yuk kawal terus proses hukumnya,” kata Aurellia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya