Ahmad Albar
- VIVAnews/Fajar Sodiq
VIVA.co.id – Namanya kondang sebagai penyanyi rock dengan dua grup musik legendaris yang ia gawangi, God Bless dan Gong 2000. Kelompok band rock ini merajai blantika musik Indonesia di era 1970-an hingga 1990-an.
Darah musik mengaliri urat nadi penyanyi satu ini. Lahir dari seorang pemusik dan pencipta lagu berirama Timur Tengah keturunan Arab, Syekh Albar dan Farida Al-Hasni, Ahmad Albar tumbuh dalam lingkungan yang kental dengan dunia seni dan musik.
Keinginan bermusiknya tumbuh sejak masa kanak-kanak. Di usia relatif muda, anak kedua dari enam bersaudara telah rajin mengutak-atik alat musik dan menyanyi. Namun, di awal dia muncul lewat akting saat membintangi Jenderal Kancil (1957) mengikuti jejak sang ibu. Di saat anak sebayanya asyik bermain, Iyek, panggilan Ahmad Albar telah membentuk sebuah grup band dengan nama Bintang Remaja.
Mereka beraksi dengan ikut serta dalam sebuah festival musik anak di Lapangan Banteng. Band ini hanya bertahan dua tahun. Kuarta Nada yang dia dirikan bersama Titi Qadarsih pun bernasib sama, bubar saat usianya masih seumur jagung.
Di masa remajanya, Iyek pindah ke Belanda pada 1960 dan berdiam di sana untuk belajar gitar klasik pada sekolah musik di Bergen OP Zoon. Di sela-sela studinya di negeri kincir angin, Iyek melahirkan sebuah band yang bernama Take Five (1966). Walaupun sempat mereguk predikat sebagai vokalis terbaik dalam festival musik, band ini hanya bertahan setahun.
Sebuah kelompok band Clover Leaf pada 1967 besutannya berhasil menelurkan album bertajuk Polydoor dan lima single berlirik bahasa Inggris seperti Tell The World, Don't Spoil My Day, Come Home, dan Grey Coulds. Single-single Clover Leaf berhasil memasuki tangga lagu populer di Belanda dan melakukan tur ke beberapa negara yang berbatasan dengan Belanda, yaitu Belgia, Jerman, dan Luxemburg.
Setelah delapan tahun merantau, pada 1972, Iyek pulang bersama Ludwig Lemans, gitaris Clover Leaf . Mereka mengajak beberapa musisi bergabung. Kelompok Band God Bless lahir usai latihan antara Iyek, Ludwig, Donny Fattah, Fuad, dan Jockie Soerjoprajogo sebelum pagelaran music di Taman Ismail Marzuki 5 Mei 1973.
ALBUM PERDANA GOD BLESS
Album perdana God Bless bertajuk God Bless dirilis pada tahun 1975 membuat grup rock ini melejit. Karena kesuksesan di debut albumnya, God Bless menjadi grup pembuka konser grup rock dunia Deep Purple. God Bless memainkan lagu-lagu luar seperti King Crimson, ELP, Kansas, dan James Gang pada hari kedua.
Suara melengking khas Ahmad Albar dan God Bless langsung menjadi idola baru di Indonesia. Berbagai liputan di media massa membuat kelompok ini makin tenar.
BERKOLABORASI
Sukses dengan God Bless, Ahmad Albar lalu membentuk grup duo bersama vokalis AKA Band, Ucok Harahap, yang juga sama-sama berambut kribo. Duet mereka menelurkan tiga album yakni, Neraka Jahanam (1977), Pelacur Tua (1978), dan Panggung Sandiwara (1978).
Pada tahun 1970-an, Ahmad Albar mecicipi jenis musik lain dan menghasilkan album dangdut bertitel Zakia dengan berkolaborasi dengan beberapa artis lain. Ia menciptakan enam lagu: Zakia, Karena Harta, Mawar Merah,Raja Kumbang, Tuhan Ada, dan Beku. Tiga lainnya, yaitu Pernyataan diciptakan M Harris, Obral ciptaan Titiek Puspa, dan Raja Sehari ciptaan Ian dan aransemen dari gitaris Ian Antono.
MAIN FILM LAGI
Kesuksesan album dangdut membuat pria kribo ini kembali terjun ke dunia film. Tak hanya bernyanyi dangdut, Ahmad Albar pun main dalam film Irama Cinta bersama ratu dangdut Elvy Sukaesih dan berduet membawakan lima lagu yaitu, Aku Bahagia, Rasa Berdebar, Seharusnya Kau Tahu, Engkau Jauh, dan Lintah Darat.
Selama pertengahan 1970-an hingga akhir 1980an, Ahmad Albar mengeluarkan album single, kolaborasi dan album God Bless. Album solo yang ia rilis diantaranya dengan Secita Cerita dan Scenario bersama Fariz RM, 123 bersama Farid Hardja, Dunia Dibakar bersama Areng Widodo (1988), dan Kartika dengan duet bersama Gito Rollies (1989). Dalam kurun ini, God Bless mengeluarkan tiga Album yakni Cermin (1980), Semut Hitam (1988) dan Raksasa (1989). Awal 1990-an, God Bless mengeluarkan dua album The Story of God Bless (1990) dan 18 Greatest Hits of God Bless (1992).
God Bless dan Ahmad Albar dikenal sebagai salah satu pemusik paling tersohor di Indonesia. Tahun 1990-an, saat God Bless tengah berjaya, sebuah komunitas bagi pemusik di aliran rock terbentuk atas inisiatif istri Ian Antono, Titiek Saelan. Dari komunitas Bengkel Musik Gong lahirlah grup musik rock dengan nama Gong 2000. Grup ini beranggotakan Ian Antono, Albert Wijaya, Yaya Muktio (drum), Harry Anggoman (keyboard), Donny Fatah dan vokalis Ahmad Albar.
Namun, yang bergabung dalam bengkel musiknya bukan hanya dari jalur rock, melainkan juga para musikus jazz, seperti Mates (bas), Indra Lesmana (kibor), Gilang Ramadhan (drum), dan Yuke Semeru (basis) asal Bandung. Saat mengeluarkan album,Gong 2000 tak hanya berkolaborasi dengan grup dan musisi seperti Nicky Astria, Ikang Fawzi, Iwan Fals, Gito Rollies dan Hari Moekti. Ada empat album lahir dari Gong 2000, yaitu Bara Timur (1991), Gong Live (1992), Laskar (1993), dan Prahara (1998).
Penampilan terakhir Gong 2000 berlangsung pada 31 Desember 2000, di Pantai Bende, Ancol, Jakarta Utara, dengan bintang tamu Ami Search dan penyanyi Singapura, Ramli.
Meski tak lagi membuat album, Ahmad Albar dan God Bless masih sering menggelar konser di banyak kota di Tanah Air dan di luar negeri. Pada 7 Februari 2004 misalnya God Bless tampil di Kuala Lumpur memeriahkan ulang tahun grup rock Malaysia, Search.
KEHIDUPAN PRIBADI
Ahmad Albar pernah beristrikan artis senior, Rini S. Bono. Keduanya mempunyai tiga anak laki-laki, yaitu Fauzi Albar (vokalis band Jibriel), Fachri Albar yang berprofesi sebagai aktor dan Fadli Albar. Iyek memiliki satu saudara tiri, penyanyi dangdut Camelia Malik, dari bapak aktor Jamaluddin Malik.
Setelah bercerai dengan Rini pada 30 September 1994, Iyek sempat menjalin hubungan dengan pemain sinetron Cut Keke, tetapi kandas. Setelah Iyek menjalani persidangan dalam kasus narkoba tahun 2008, terungkap bahwa seorang wanita bernama Dewi mengaku sebagai istri Iyek sejak 2006. Pernikahan keduanya tak tercium media.
TERLIBAT NARKOBA
Rocker berusia 65 tahun itu sempat terlibat kasus narkoba. Ia ditangkap di rumahnya di Cinere, Depok, pada 26 November 2007 karena menyembunyikan satu butir pil ekstasi di kamar mandi rumahnya.
Hasil tes urine Iyek menunjukkan kandungan zat psikotropika yang biasa digunakan untuk ekstasi. Anak keduanya, Fachry Albar sempat menjadi buronan polisi atas tuduhan memiliki 0,3 gram kokain. Fachry yang sempat masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) menyerahkan diri pada 30 November 2007. Berdasarkan hasil tes urine yang negatif, anak kedua Iyek ini kemudian bebas dari tuntutan.
Ahmad Albar harus menjalani hukuman selama delapan bulan di balik jeruji penjara setelah melalui beberapa kali persidangan. Selain itu ia juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp6 juta dan membayar ongkos perkara Rp10.000. Iyek keluar dari penjara pada 11 Juli 2008.
Setelah keluar dari hotel prodeo, Iyek terus menapaki jalannya di musik rock Indonesia. Tak lekang oleh usia, dia terus berjingkrak keliling kota dengan suara lengkingnya.
***
BIODATA
Nama Lengkap | : Ahmad Syech Albar |
Tempat, Tanggal Lahir | : Surabaya, 16 Juli 1946 |
Pekerjaan | : Aktor, penyanyi |
KELUARGA | |
Istri | : Rini S. Bono (bercerai, 1978 - 1994) |
Dewi Sri Astuti | |
Anak | : Fauzi Albar |
Fachri Albar | |
Fadli Albar | |
Orangtua | : Syech Albar- Farida Al-Hasni |
DISKOGRAFI
Album Solo dan Kolaborasi
- Zakia (1979)
- Syair Kehidupan (1980)
- Risau (1983)
- Langkahkan Pasti bersama Fariz RM
- Secita Cerita bersama Fariz RM
- Scenario bersama Fariz RM
- 123 bersama Farid Hardja
- Tangan Baja bersama Farid Hardja
- Dunia Huru Hara
- Dunia Dibakar Api bersama Areng Widodo (1988)
- Kartika duet bersama Gito Rollies (1989)
- Jangan Bedakan Kami bersama Pakarock (1990)
- Bis Kota (1990)
- Bara Timur (1991)
- Giliran Siapa (1991)
- Rini Tomboy (1991)
- Menanti Kepastian (1992)
- Semestinya bersama Addie MS
- Bunga Kehidupan (1994)
- Biarlah Aku Pergi (1994)
- Kendali Dendam (1995)
- Jangan Ada Luka (1996)
Album bersama Duo Kribo
- Neraka Jahanam (1977 )
- Pelacur Tua (1978)
- Panggung Sandiwara (1978)
- Bersama Gong 2000
- Bara Timur (1991)
- Gong Live (1992)
- Laskar (1993)
- Prahara (2000)
Bersama God Bless
- God Bless (1975)
- Cermin (1980)
- Semut Hitam (1988)
- Raksasa (1989)
- Apa Kabar (1997)
- The Story of God Bless (1990)
- 18 Greatest Hits of God Bless (1992)
FILM
- Djendral Kantjil (1958)
- Perawan Malam (1974)
- Laila Majenun (1975)
- Si Doel Anak Modern (1976)
- Duo Kribo (1977)
- Kuda-Kuda Binal (1978)
- Cubit-Cubitan (1979)
- D'Love (2010)
- Jenderal Kancil The Movie (2012)