Busyro Muqoddas

VIVA.co.id – Muhummad Busyro Muqoddas, biasa dikenal Busyro Muqoddas, lahir di Yogyakarta, 17 Juli 1952. Busyro menikah dengan Soimah Kusuma Wahyuni, dan dikaruniai tiga orang anak; Rahma Kusuma Fitri, Muchlas Hamidy, dan Farah Kurniawati.

Busyro menggondol sarjana dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, pada usia 25 tahun. Selama menjadi mahasiswa ia pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa di kampusnya.  

Enam tahun berselang setelah bergelar sarjana hukum, Busyro mengawali kariernya di bidang hukum pada tahun 1983, sebagai Direktur Konsultasi dan Bantuan Hukum (KBH) Universitas Islam Indonesia. Ia juga pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan III Falkultas Hukum Universitas Indonesia dan dilanjutkan sebagai pembantu Dekan I Falkultas Hukum Universitas Islam Indonesia hingga tahun 1990.

Setelah mendapatkan gelar Magister Hukum dari Universitas Gajah Mada (UGM) tahun 1995,  ia menjabat sebagai ketua pusdiklat dan Laboratorium LKBH Falkultas Hukum Universitas Islam Indonesia, dua tahun berselang ia menjadi anggota dewan etik Indonesian Court Monitoring (ICMI), Yogyakarta hingga tahun 2005.

Namanya mulai menasional saat ia dipercaya menjadi Ketua Komisi Yudisial rentan waktu 2005-2010. Puncaknya, pada 2010 Busyro menjadi ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggantikan ketua KPK sebelumnya Antasari Azhar. Saat pemilihan anggota komisioner baru KPK 2011-2015, nama Busyro otomatis lolos melanjuti sisa waktu yang dimilikinya lima tahun hingga 2014 sejak 2010. Sementara komisoner yang baru menjalani tugasnya 2011-2015.

BIODATA :

PENDIDIKAN    :

• Magister Hukum dari Fakultas Hukum, Universitas Gajah Mada, 1995
• Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 1977

KARIER        :

• Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), 2010-2014 
• Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), 2010-2011
• Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia (KY), 2005-2010
• Anggota Dewan Etik Indonesian Court Monitoring (ICM) Yogyakarta (2000-2005)
• Anggota dewan Kode Etik IKADIN Yogyakarta (1998-2000)
• Ketua Delegasi dekan Fakultas Hukum se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
• Ketua Pusat Pendidikan dan Pelatihan dan Laboratorium LKBH Universitas Islam    Indonesia Fakultas Hukum, 1995-1998
• Wakil Dekan I, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia hingga tahun 1990
• Wakil Dekan III, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (1986-1988)
• Direktur Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, 1983.
• Anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia

Kasus Novel Baswedan, Eks Petinggi KPK Sebut Jokowi 'Cacat'

"Sikap presiden sangat lemah dan sudah lepas tanggung jawab."

VIVA.co.id

12 April 2018