Vino G Bastian

Vino G Bastian.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nuvola Gloria

VIVA.co.id – Lewat perannya dalam  Radit & Jani, Vino G. Bastian membuktikan diri dengan memenangkan tiga penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terfavorit, Pasangan Terfavorit, dan Pasangan Terbaik pilihan pemirsa di ajang Indonesian Movie Award (IMA) 2008.  

Baru lima tahun berkiprah di layar lebar, wajahnya sudah menghiasi sembilan film arahan sutradara ternama seperti Teddy Soeriaatmadja, Rudi Soedjarwo, dan Upi Avianto. Vino yang sering ketiban peran jadi pria urakan justru menjadikan Vino, idola anak muda yang anti kemapanan. Wajah tirus dengan senyum samar, ditambah sikap cuek, membuat Vino kian mencuri perhatian penggemarnya. 

Kehidupan pribadinya kini seolah milik semua orang. Maka, kedekatannya dengan Upi, sang sutradara, membuatnya dikejar-kejar media hiburan. Meskipun ayahnya, Bastian Tito, adalah penulis yang terkenal lewat karya Wiro Sableng, Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, Vino tak pernah diarahkan ayahnya untuk mendalami teknik menulis, apalagi seni. 

Sebaliknya, bungsu dari empat bersaudara ini diharuskan menyelesaikan pendidikan formal. Dia juga tak pernah dimanja dengan fasilitas orang tua. Segala sesuatunya harus didapat lewat bekerja. Didikan keras itu mendorongnya bisa hidup mandiri.

Awal karier

Pria kelahiran Jakarta, 24 Maret 1982 terjun ke dunia film karena seorang wartawan yang melihat aksinya di panggung pensi (pentas seni) bersama band sekolah SMA. Wartawan itu menawarkan Vino ikut pemotretan mode di majalahnya. 

Sesudah pemotretan pertama, Vino pun bergabung dengan agen model Platinum. Setelah mencoba dunia model, Vino pun menjajal bidang akting. Awalnya Vino mendapat tawaran membintangi videoklip untuk Cokelat, Audi, Ratu, dan Kahitna, yang kebanyakan diproduksi oleh Rexinema. 

Vino pun diajak casting untuk menggarap film 30 Hari Mencari Cinta. Vino akhirnya lulus casting dan mendapat peran sebagai anak band. Menurut Vino,  jalan kariernya di dunia akting tidak langsung berjalan mulus. Dengan latar belakang akting nol besar, ia mengaku kena gojlok saat menghadapi naskah film pertamanya. 

Dia dianggap terlalu sering melakukan gerak tubuh yang mengganggu adegan. Cara jalannya juga masih ala model. Saat itu, protes sutradara menjadi makanan Vino sehari-hari. 

Walau hanya muncul sebentar di film 30 Hari Mencari Cinta (2004), penampilan perdana Vino disambut positif oleh penonton yang mayoritas remaja. Bersama lawan mainnya, Maria Agnes, mereka meraih voting terbanyak sebagai pasangan favorit versi MTV Movie Awards 2004. 

Tak lama kemudian, ia dilirik Hanung Bramantyo untuk terlibat dalam produksi film remaja lain, berjudul Catatan Akhir Sekolah (2005) . Di film itu, Vino membuktikan diri bisa berakting. 

Usahanya berhasil. Nama Vino dikenal sebagai salah satu aktor muda berbakat. Belakangan, dia juga bersanding dengan aktris dan aktor senior, seperti Slamet Rahardjo dalam remake Badai Pasti Berlalu dan Tutie Kirana serta Christine Hakim di In The Name Of Love. 

Kerja keras Vino memerankan pecandu narkoba dalam film Radit & Jani, juga memperoleh apresiasi IMA. Namun, Vino mengaku  hingga kini masih sering menerima kritikan tajam.

Ketika Vino main di remake Badai Pasti Berlalu, dia menuai kritik. Penonton yang sangat mengidolakan Roy Marten di film aslinya, tidak terima dengan sosok  yang ia bawakan. 

Padahal, sejak awal ia mengaku memang sengaja menampilkan versi playboy yang berbeda. Namun, dia banyak belajar dari komentar-komentar itu. Sekarang Vino mengaku justru senang jika dikritik, karena dengan begitu ia jadi tahu titik kelemahannya. Vino tergolong serius menjalani profesinya sebagai aktor. Vino dikenal sebagai aktor yang kerap memilih peran. Dia mengaku tidak mau karier terbuang percuma akibat kejar setoran. 

Dia  tetap butuh uang untuk biaya hidup, tetapi bukan berarti ia mengambil setiap tawaran tanpa seleksi. Yang Vino utamakan saat memilih peran adalah jalan cerita yang menarik, dan peran yang menantang kemampuan akting.

Sepanjang 2009, Vino telah melakoni tiga judul film yaitu Punk In Love, The Police, dan Serigala Terakhir. 

Cerita Haji Malih Adu Akting dengan Vino G Bastian di Menolak Talak

Sejauh ini, pencapaian yang paling Vino banggakan adalah bisa hidup mandiri dan membahagiakan Ibunya. Ketiga kakaknya sudah berkeluarga. Sejak Ayahnya meninggal tahun 2006, Vino dan Ibunya hanya tinggal berdua. Vino senang bisa memberikan rumah untuk Ibu dari hasil keringatnya.

BIODATA

Vino G Bastian: Indonesia Kekurangan Penulis
Nama : Vino Bastian 
Tempat, tanggal, lahir  : Jakarta, 24 Maret 198
Pekerjaan  : Aktor dan model
   
KELUARGA  
Orangtua : Bastian Tito - Hj. Herna Debby
Istri : Marsha Timothy
Anak : Jizzy Pearl Bastian

KARIER

Ramaikan Halloween, Warganet Heboh Intip Pose Vino G Bastian

Filmografi

  • 30 Hari Mencari Cinta (2004) 
  • Catatan Akhir Sekolah (2005) 
  • Foto Kotak dan Jendela (2006) 
  • Realita, Cinta dan Rock'n Roll (2006) 
  • Pesan Dari Surga (2006) 
  • Badai Pasti Berlalu (2007) 
  • Tentang Cinta (2007) 
  • Radit dan Jani (2008) 
  • In The Name of Love (2008) 
  • Punk In Love (2009) 
  • The Police (2009) 
  • Serigala Terakhir 
  • The Police (2009)
  • Serigala Terakhir (2009)
  • Satu Jam Saja (2010)
  • Rumah dan Musim Hujan (2012)
  • Mika (2013)
  • Madre (2013)
  • Tampan Tailor (2013)
  • Cinta Mati (2013)
  • Air Mata Terakhir Bunda (2013)
  • Tabula Rasa (2014)
  • 3 Nafas Likas (2014)
  • Rock N Love (2015)
  • Toba Dreams (2015)
  • Talak 3 (2016)
  • Super Didi (2016)


Sinetron

  • Arini (2010)
  • Arini 2 (2011)
  • Calon Bini (2011)
  • Hanya Tuhanlah yang Tahu (2013)


FTV

  • Bos Ku Malang Bos Ku Sayang (2008)
  • Selalu Untuk Selamanya (2009)
  • Bejo Bilang Cinta (2010)
  • Berawal Dari Facebook (2010)
  • Lost In Solo (2010)
  • Jomblo Karena Cinta (2010)
  • Kekasih Untuk Benny (2010)
  • Separuh Jiwaku Kembali (2010)
  • Rasa Cinta Olive (2010)
  • Gadis Pengantar Telur (2010)
  • Ali Sopan, Anak Pesantren (2010)
  • Cowok Badung
  • Kisah Cinta Surti dan Tejo (2011)
  • Cinta Di Antara 3 Perempuan (2011)
  • Satu Cinta Untuk Selamanya
  • Hatiku Dicuri Mas Paijo (2011)
  • Jangan Kau Curi Hatiku (2011)
  • Silat Boy Pulang Kampung (2011)
  • Satpol PP Jatuh Cinta (2012)
  • Kesambit Cinta Anak Pendekar (2012)
  • Cintaku Full Tidak Setengah Setengah (2012)
  • Mutiara Cinta dari Bromo
  • Sayembara Berhadiah Cinta
  • Eat, Pray and Love ala Mas Jarwo (2012)
  • Mencintai Camat (2012)
  • Kecil Kecil Jurangan Kontrakan (2012)
  • Puskesmas I am In Love (2012)
  • Sweet Love (2012)
  • Romantika Supir Gadungan dan Pembantu Majikan (2012)
  • Pak Guru Rebutan (2013)
  • Kesandung Cinta Pengamen Cantik (2013)
  • Cinta Rasa Es Krim (2013)
  • Gaun Pengantin (2013)
  • Jodoh Enggak Bakalan Ketukar (2013)
  • Pembantu Tak Pernah Ingkar Janji (2014)
  • Delivery Order: Bukan Salah Jodoh (2014)
  • Tukang Kebun Super Model (2014)
  • I Love U Jamilah (2014)
  • Terpikat Cinta Mandor Kawinan (2014)
  • Regu Penolong (2014)
  • Penghulu Ganteng Mencari Jodoh (2014)
  • Juleha Lost In Bali (2015)
  • My Best Friends Wedding (2015)
  • Dokter Hewan Cantik Yang Kumau (2015)

PENGHARGAAN

  • Pemeran Terbaik Festival Film Indonesia (2008)
  • Pemeran Utama Pria Terfavorit di ajang Indonesian Movie Award (IMA) 2008
  • Pasangan Terfavorit di ajang Indonesian Movie Award (IMA) 2008
  • Pasangan Terbaik pilihan pemirsa di ajang Indonesian Movie Award (IMA) 2008 
  • Indonesian Movie Awards, Pasangan Terbaik dan Terfavorit dalam film Serigala Terakhir, 2011
  • Indonesian Movie Awards, Pemeran Utama Pria Terfavorit dalam film Satu Jam Saja, 2011
  • Indonesia Choice Awards NET.TV    Actor of the year, 2013
  • Indonesian Movie Awards
  • Pemeran Utama Aktor Terfavorit dalam film Cinta Mati, 2014
  • Festival Film Bandung
  • Pemeran Utama Sinetron Serial Terpuji dalam sinetron Hanya TUHAN-la, 2014
  • Insert Awards    Best Celebrity Actor, 2015
  • Yahoo! Celebrity Awards, The Most Sexiest Dad, 2015
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya