Luhut Binsar Panjaitan
- Istimewa
VIVA.co.id – Luhut Binsar Panjaitan biasa dipanggil Luhut. Dia lahir di Toba Samosir, Sumatera Utara, 28 September 1947. Putra pertama dari lima bersaudara ini, merupakan anak dari pasangan Bonar Pandjaitan dan Siti Frida. Kehidupan kedua orang tuanya cukup beruntung. Awalnya, bapaknya sopir bus, namun seiring perjalanan waktu, bapaknya memiliki nasib yang baik dapat bekerja di perusahaan dan disekolahkan ke Amerika. Luhut menikah dengan Devi Simatupang dan ia memiliki 4 orang anak dari hasil pernikahannya.
Luhut sejak kecil sudah dididik orang tuanya untuk besikap jujur, kerja keras, terus belajar, dan kerjakan yang terbaik. Luhut duduk di SMA Penabur, Bandung. Selama duduk di bangku sekolah, Luhut menjadi salah stu pendiri Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) yang menghimpun pelajar dan mahasiswa menentang Orde Lama dan PKI.
Pada tahun 1967, Luhut masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) Angkata Darat dan tiga tahun kemudian meraih predikat sebagai lulusan terbaik sehingga mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
Selepas pendidikan dari Akademi Militer, ia mengawali karier militernya dengan pangkat letnan dua, dengan bertugas di Kopassus. Berbagai jabatang dia raih di Kopassus. Bahkan dia salah seorang yang mendirikan Detasemen Penanggulangan Teror. Pada tahun 1997-1999, Luhut diberi promosi pangkat bintang tiga, saat dipercaya sebagai Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat di Bandung.
Selain memiliki karier cemerlang dalam dunia militer, Luhut juga pernah menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Persatuan Indonesia tahun 2000-2001, era Presiden Abdurrahman Wahid.
Tahun 2004, Luhut mulai merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan yang bernama PT Toba Sejahtera yang kini Toba Sejahtera memiliki anak usaha yang bergerak di sektor minyak, gas, perkebunan, dan kelistrikan.
Sementara karier politiknya, dia bergabung dengan Partai Golkar sebagai wakil Ketua Dewan pertimbangan mendampingi Akbar Tandjung, pimpinan Aburiza Bakrie. Pada Pilpres 2014, dia mengundurkan diri dari Golkar karena mendukung capres Joko Widodo.
Presiden terpilih Joko Widodo akhirnya mengganjaar Luhut Binsar Panjaitan dengan jabatan baru dan sebagai orang yang pertama kali yang menjabatnya, yakni sebagai Kepala Staf Kepresidenan RI 2014-2019.
Namun, belum lama berjalan, Presiden Joko Widodo mengangkatnya menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukan) menggantikan Tedjo Edhy Purdjiatno.
***
BIODATA
Nama | : Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, MPA |
Nama Panggilan | : Luhut Pandjaitan |
Tempat, Tanggal Lahir | : 28 September 1947 |
Agama | : Kristen |
Jabatan | : Menko Polhukam 2015-2019 |
KELUARGA | |
Istri | : Devi Simatupang |
Anak | : 4 Orang |
PENDIDIKAN
- Akademi Militer 1970
- SMA Penaburan, Bandung
KARIER
- Komandan Peleton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1971).
- Komandan Kompi A Group 1 Para Komando, Kopassandha (1973).
- Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir (Desember 1973 - Oktober 1974).
- Ajudan Pribadi Brigjen TNI Yogi S Memed (Komandan Brigade Selatan, Wilayah Terusan Suez) Kontingen Garuda (KONGA VI), Mesir (Desember 1973 - Oktober 1974).
- Pendiri dan Komandan Pertama Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1981)
- Pendiri dan Komandan Pertama Proyek Rajawali Pada Pusat Intelijen Strategis/Pusintelstrat, BAIS ABRI (1983)
- Komandan Sekolah Pusdik Para Lintas Udara Pusshandalinud/Pada Pusat Pendidikan Pasukan Khusus/Pusdikpassus, Kopassus (1987).
- Komandan Group 3 Sandhi Yudha Kopassus, (1990)
- Komandan Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), (1993)
- Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun, Jawa Timur
- Wakil Komandan Pusat Persenjataan Infanteri
- Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI-AD (1996-1997)
- Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat TNI AD) (1997-1999).
- Duta Besar RI Berkuasa Penuh Untuk Singapura (1999 - 2000)
- Menteri Perindustrian Dan Perdagangan RI Pada Kabinet Persatuan Indonesia (2000 - 2001)
- Pengusaha di bidang energi dan pertambangan, PT Toba Sejahtera (2004)
- Wakil Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar (2010-2014)
- Kepala Staf Kepresidenan RI (2014-2015)
- Menko Polhukam 2015-2019