Sri Adiningsih

profil tokoh Sri Adiningsih
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Sri Adiningsih lahir di Solo, 11 Desember 1960. Sejak kecil, Sri sudah ditinggal ayahnya, tepatnya saat duduk di kelas tiga sekolah dasar (SD). Akibatnya, ibunya yang menjadi tulang punggung keluarga. Ibunya Sri harus bekerja keras untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi. Untuk memenuhi biaya sekolah dan hidup, ibunya membuka toko kelontongan.

Mahfudz Siddiq

Melihat kondisi ibunya yang pantang menyerah, membuat tekad Sri Adiningsih belajar yang rajin dan tidak mengecewakan ibunya. Tiap jenjang pendidikan dia lalui dengan prestasi, mulai dari SD, SMP hingga SMA. Setelah lulus SMA, Sri masuk Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogayakarta. Berkat ketekunannya belajar dan mengikuti berbagai kursus, Sri berhasil meraih predikat cum laude di Fakultas Ekonomi UGM.

Pada usia 25 tahun tersebut, Sri sudah bergelar sarjana ekonomi, padahal, dulu cita-citanya ingin menjadi dokter atau insinyur. Berbeda dengan kenyataanya tidak membuat kecewa Sri Adingsih, ia tetap membuktikan kepada ibunya dia bisa sukses tanpa harus menjadi dokter atau insinyur. Betul dia tidak menjadi dokter, tetapi suaminya adalah seorang dokter lulusan UGM juga.

Sinyo Harry Sarundajang

Setelah lulus dari UGM, Sri bekerja di almamaternya dengan menjadi dosen di FE UGM. Dari sana pendidikannya terus naik. Dia melanjutkan pendidikan S-2 dan S-3 di Amerika Serikat di University of Illinois. Setelah mendapat gelar doktor di bidang ekonomi, Sri menjadi dosen Pascasarjana UGM. 

Pemikirannya soal ekonomi sangat mudah dipahami dan aplikatif. Wajar bila dia menjadi rujukan berbagai persoalan tentang ekonomi. Namanya mulai naik ke pentas nasional diawal Era Reformasi pada tahun 1998. Dia menjadi salah satu tim ahli penyiapan materi GBHN bidang Wanhankamnas, anggota pada OMBUDSMAN, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), dan sebagai Tim Ahli Panitia Ad hoc Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR.)

Bahlil Lahadalia

Sejak itu karier Sri Adiningsih di kampusnya makin naik. Berkat pemikirannya itu, ia didaulat menjadi Kepala Pusat Studi Ekonomi Asia Pasifik UGM. Namanya muncul kembali ke pusaran pemerintah pusat saat Presiden Joko Widodo memintanya untuk menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2015-2019. Dia menjadi perempuan pertama yang mengepalai lembaga pertimbangan presiden ini.

***

BIODATA

Nama Lengkap             : Dr. Sri Adiningsih
Nama Panggilan           : Sri
Tempat, Tanggal Lahir   : Solo, Jawa tengah, 11 Desember 1960
Agama                         : Islam
Jabatan                       : Ketua Dewan Pertimbangan Presiden 2015-2019
   
KELUARGA  
Suami                         : Kunta Setiaji

 

PENDIDIKAN

  • S-1 Universitas Gadjah Mada Indonesia (1981-1985)
  • S-2 University of Illinois Amerika Serikat (1987-1989)
  • S-3 University of Illinois Amerika Serikat (1992-1996)

 

KARIER

  • Tim Ahli Panitia Ad hoc Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
  • Anggota pada OMBUDSMAN Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
  • Anggota tim ahli penyiapan materi GBHN bidang Wanhankamnas,1998
  • Head of Audit Committee, Bank Danamon, 2002 -2003
  • Adviser/Principal Economist at Exim Securities
  • Kepala Pusat Studi Ekonomi Asia Pasifik UGM, Yogyakarta
  • Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, 2015-2019
Ruang cardiovascular care unit pada Rumah Sakit Lavalette, Kota Malang, tempat Hasyim Muzadi, anggota Dewan Pertimbangan Presiden, dirawat pada Senin, 13 Maret 2017.

Kesehatan Hasyim Muzadi Kian Membaik

Sebelumnya beredar kabar bahwa dia meninggal dunia.

img_title
VIVA.co.id
13 Maret 2017