Veronika Tan
- Istimewa
VIVA.co.id – Veronika Tan lahir di Medan, Sumatera Utara, 4 Desember 1977. Ia adalah putri sulung dari tiga bersaudara. Kedua orang tuanya asli keturunan Tionghoa. Ayahnya sosok penyabar, sementara ibunya tegas dan tidak segan memberi hukuman kepada anak-anaknya saat nilai pelajaran di sekolah kurang memuaskan.
Ibunya Veronica berpegang teguh kalau anak-anaknya harus menimba ilmu sebanyak-banyaknya dan meneruskan sekolah setinggi-tingginya selagi ia mampu. Anak perempuan di rumah mereka minimal harus punya karier. Dari lingkungan keluarga yang mementingkan pendidikan inilah Veronica dibentuk karakternya.
Setelah menamatkan SD dan SMP di Medan, Veronika Tan memberanikan diri merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan SMA-nya. Di Jakarta, ia menumpang di rumah tantenya. Sikap ibunya yang mementingkan pendidikan ternyata berbeda dengan pendirian tantenya yang menganggap perempuan tidak perlu bersekolah tinggi.
Sikap itu tentu memengaruhi dirinya sedikit banyak. Akibatnya, setelah lulus SMA, tanpa minat khusus, ia mengikuti ujian masuk di sejumlah perguruan tinggi. Ia akhirnya diterima di jurusan arsitektur Universitas Parahyangan, Bandung, tapi ibunya tidak menyetujuinya.
Ibunya khawatir Veronica terpengaruh pergaulan bebas di Bandung. Veronica lantas mengambil kuliah di Universitas Pelita Harapan, Jakarta, dengan jurusan arsitektur. Selain kuliah, Veronika juga aktif pergi ke gereja setiap minggunya. Ia juga aktif mengurus acara-acara di gerejanya. Selain itu, ia pun cukup sering mengisi paduan suara di gereja.
Di rumah Tuhan inilah sepertnya Tuhani sudah mengatur jodohnya bertemu dengan sosok lelaki yang aktif di gerejanya itu .Tanpa proses pacaran, Basuki Tjahaya Purnama atau biasa disapa Ahok pada 6 September 1997 menikahi Veronika yang baru saja masuk perkuliahan di usia 19 tahun.
Sosok tegas, galak, dan emosional Ahok ternyata yang menjadi daya tarik Veronica untuk jatuh hati hingga dikaruniai 3 anak. Veronica sangat telaten dalam mengurus ketiga anak-anaknya. Ia sanggup bangun pagi untuk menyiapkan sarapan dan mengantarkan ketiga anaknya ke sekolah hingga ke tempat les.
Veronica dengan setia mendampingi suaminya bekerja di manapun. Ia pun tak ragu pindah ke Belitung untuk mendampingi suaminya yang maju dan terpilih sebagai bupati Belitung. Selanjutnya, dia juga merasakan suaminya mengalami kekalahan saat maju menjadi gubernur Bangka. Tak masalah bagi Veronica, dia terus memotivasi suaminya.
Tak lama setelah itu, ia juga mendampingi suaminya saat menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar. Karier semuanya terus naik. Ia juga mendampingi suaminya menjadi wakil gubernur DKI Jakarta.
Dua tahun setelah itu, kesibukan Veronikca semakin bertambah bersamaan dengan diangkatnya Ahok menjadi Gubernur DKI menggantikan Joko Widodo yang menjadi Presiden RI ke-7. Di tengah kesibukannya mendampingi suaminya, Veronica masih meluangkan waktu untuk anak- anaknya.
Tidak heran Veronica dijadikan tempat sekaligus teman curhat anak anak bahkan suaminya sendiri. Wanita bersosok tinggi langsing berwajah oriental ini menganggap ibu memiliki peranan penting di rumah tangga yang sanggup berkorban untuk anak dan suami. Ia menganggap ibu harus mandiri dan mampu bekerja keras.
***
BIODATA
Nama Lengkap | : Veronika Tan |
Tempat, Tanggal Lahir | : Medan, 4 Desember 1977 |
Jabatan | : Ibu Gubernur DKI 2014-2017 |
KELUARGA | |
Suami | : Basuki Tjahaya Purnama |
Anak | : Nicholas Sean |
Nathania | |
Daud Albeenner |
PENDIDIKAN
- SD, Medan
- SMP, Medan
- SMA, Jakarta
- S1, Arsitetek, Universitas Pelita Harapan, Jakarta
KARIER
- Aktivis Gereja saat masih kuliah
- Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta
- Ketua PKK DKI Jakarta