Patrice Rio Capella

VIVA.co.id – Patrice Rio Capella sering dipanggil Rio Capella lahir di Bengkulu, 16 April 1969. Rio menikah dengan Restuty Aprilia, dan dikaruniai dua orang anak; Nabilla Kharisma Capella dan M. Che Rayhan Guevara.

Perjalanan pendidikan Rio dari sekolah dasar hingga menengah diselesaikan di kota kelahirannya. Dia tercatat sebagai siswa di SD Negeri Kota Bengkulu dan SMPN 4 Kota Bengkulu. Setelah itu,  pada usia 15 tahun, dia pindah ke Jawa untuk sekolah di SMAN 5 Yogyakarta. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan kuliah di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur. Dia berhasil menggondol sarjana hukum pada usia 23 tahun.

Setelah lulus kuliah, dia aktif di dunia usaha. Dia sebagai  Direktur CV Citra Mandiri Perkasa. Setelah tiga tahun mengelola bisnis, Rio pada usia 26 tahun menjadi pegawai Sipil Pemda Provinsi Bengkulu. Selain itu, dia juga aktif sebagai ketua KNPI Bengkulu periode 1997-2000.

Untuk karier politiknya, Rio Capella bersama beberapa temanya mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk wilayah Bengkulu dan menjadi bendahara DPW PAN Bengkulu pada tahun 1999 sampai tahun 2000.

Pada tahun 1999, Rio maju menjadi calon anggota dewan dan terpilih menjadi anggota DPRD Bengkulu periode 1999-2004. Kariernya terus naik, ia menjadi ketua Fraksi PAN. Pada pemilu berikutnya, ia terpilih kembali bahkan menjadi Wakil Ketua DPRD Bengkulu periode 2004-2009.

Sementara di tingkat nasional, Rio duduk sebagai Wasekjen DPP PAN periode 2010-2015. Di tengah aktivitasnya di PAN, dia bergabung dengan ormas Nasional Demokrat (Nasdem), bentukan Surya Paloh yang kemudian menjadi partai politik. Kemudian, Rio keluar dari PAN, dan didapuk menjadi ketua umum Partai Nasdem. Tak lama menjabat, dia digantikan oleh Surya Paloh dan RIo Capella menjadi Sekjen Partai Nasdem.

Pada pemilu 2014, dia bertarung menjadi calon anggota DPR RI untuk daerah pemilihan Bengkulu dan terpilih melanggeng ke Senayan untuk periode 2014-2019. Namanya makin moncer setelah Partai Nasdem menjadi partai pendukung Presiden Joko Widodo. Rio sering menjadi juru bicara terdepan mendukung Joko Widodo.

Di tengah menjalani karier politiknya, ia tersangkut kasus korupsi yang menjerat Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho. Ia pun divonis bersalah. 

Halaman Selanjutnya

BIODATA