Patrialis Akbar

VIVA.co.id – Patrialis Akbar lahir di Padang, Sumatera Barat, 31 Oktober 1958. Patrialis menikah dengan Sufriyeni dan dikaruniai lima orang anak. Masa sekolah dasar hingga menengah diselesaikan di tempat kelahirannya. 

Lulus dari sekolah lanjutan atas, Patrialis merantau ke ibu kota. Ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah, Jakarta. Dia berhasil menyandang gelar sarjana hukum pada usia 25 tahun. 

Selepas menyelesaikan pendidikan sarjananya, Patrialis memulai kariernya sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah sekaligus menjadi pengacara dan penasehat hukum. Setelah sekian tahun menjalani profesi dosen dan pengacara, Patrialis beralih sebagai politisi. Dia bergabung ke Partai Amanat Nasional (PAN), partai besutan Amien Rais, saat awal lahirnya Era Reformasi 1998.

Pada pemilu 1999, dia terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2009-2004. Pada pemilu berikutnya, dia terpilih kembali anggota dewan sekaligus menjadi Ketua Fraksi PAN di MPR RI 2004-2009. Di tengah kesibukannya, Patrialis tetap menyelesaikan pendidikan master hukumnya di UGM dan doktornya di Unpad, Bandung.

Karier Patrialis di Senayan terhenti pada pemilu 2009, dia tidak terpilih kembali menjadi anggota dewan. Meski demikian, kariernya justru meroket. 

Patrialis Akbar diberi tugas oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Hukum dan HAM periode 2009-2011. Ia hanya tiga tahun menjalani sebagai menteri, setelah itu Patrialis menjadi anggota Kompolnas. Kariernya kembali menanjak saat dia menjadi hakim konstitusi di Mahkamah Konstitusi 2013-2018.

BIODATA 

Halaman Selanjutnya

Nama                                 : Dr. H. Patrialis Akbar, S.H., M.H Tempat, Tanggal Lahir       : Padang, Sumatera Barat, 31 Oktober 2014 Jabatan                              : Hakim Mahkamah Konstitusi 2013-2018 Agama                              : Islam     KELUARGA   Istri                                   : Sufriyeni Anak                                 : Lima Orang