Rawan Pencurian Umur, Seleksi Pebulutangkis RI Diperketat
- VIVA.co.id/Donny Adhiyasa
VIVA.co.id - Polemik soal maraknya kasus pencurian umur di arena olahraga kini kerap jadi perbincangan publik di Tanah Air. Hal ini pula yang menyebabkan banyak kekhawatiran sejumlah pihak akan kian terpuruknya sistem pembinaan olahraga nasional belakangan ini.
Sorotan tak kalah mencuatnya pun timbul dari cabang bulutangkis yang masih kerap dihantui permasalahan serupa. Desakan penuntasan perkara ini langsung direspons PBSI dengan menggulirkan program pemutihan data usia atlet belum lama.
Lantas, upaya apa yang bisa dioptimalkan guna mencegah dan menghindari atlet agar tak terjerembab permasalahan tersebut? Mantan pebulutangkis Fung Permadi, yang kini pemandu bakat PB Djarum Kudus, sudah punya solusi.
"Ini bukannya menuduh, tapi tak dipungkiri memang, dalam audisi umum PB Djarum pun masih banyak praktik pencurian umur. Mungkin belum ketahuan saja sekarang," ungkap Fung kepada para wartawan.
"Demi mencegahnya, proses screening kita benahi dengan melakukan tes forensik, crosceck pada akte kelahiran, tahun pembuatan, tahun kelahiran, ijazah serta mengkonfrontir langsung ke sekolah dan orang tua yang Lamongan," tambah Fung yang pernah bermain untuk Taiwan itu.
Keabsahan proses tersebut nantinya akan dicocokkan dengan sejumlah data pendukung untuk mencegah praktik pencurian umur. (ren)