Mentok di Semifinal, Ini Evaluasi untuk Sektor Ganda Putri
- PP PBSI
VIVA.co.id – Sektor ganda putri tim Indonesia tak mampu mengirim wakilnya ke partai puncak ajang Asia Junior Championship. Meski punya dua pasangan yang masuk daftar unggulan, namun pencapaian mereka tak mampu memenuhi ekspektasi penonton di Jaya Raya Sports Center Hall, Bintaro, Tangerang Selatan.
Duet Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Jauza Fadhila Sugiarto/Ribka Sugiarto harus puas hanya membawa pulang medali perunggu untuk Indonesia kali ini. Walau demikian, kedua ganda ini tetap mendapat apresiasi besar dari tim pelatih karena dinilai tampil menjanjikan.
Torehan itu juga langsung mendapat evaluasi langsung dari pelatih ganda putri, Rudy Gunawan. Rudy mengatakan bahwa Agatha/Fadia masih harus meningkatkan power dan fisik, untuk menunjang penampilannya di Kejuaraan Dunia Junior 2017, November mendatang.
“Penampilannya cukup baik, cuma kita masih kalah dari power dan fisik. Ini suatu PR bagi saya jelang Kejuaraan Dunia Junior nanti. Tetapi penampilan barusan cukup lumayan, meski harus dibenahi lagi. Masalah keberanian dan nekat di lapangan juga kita masih kalah sama Korea dan China,” ungkap Rudy, dilansir rilis resmi PBSI.
Meraih dua perunggu dari ganda putri, dikatakan Rudy sudah memenuhi target awal timnya di kejuaraan ini. Kini ia akan lebih fokus untuk menambal kekurangan anak didiknya sebelum Kejuaraan Dunia Junior.
“Memang sudah memenuhi targetnya di semifinal. Cuma buat ke depan harus lebih lagi. Tiga ganda putri dari Pelatnas dipastikan akan turun lagi di Kejuaraan Dunia Junior. Mereka harus lebih dikuatin lagi. Masalah teknik tidak terlalu jauh dari pemain luar. Untuk target, saya minta anak-anak main sampai ke final,” tambah Rudy.
Agatha/Fadia takluk dari Baek Ha Na/Lee Yu Rim asal Korea selatan dengan dua game langsung 17-21 dan 12-21. Catatan serupa juga dikemas rekan mereka berlabel "duo Sugiarto", Jauza/Ribka yang mengakui keunggulan lawan asal China, Xuanxuan Liu/Yuting Xia, 16-21 dan 17-21 di semifinal.