Pengurus PBSI Apresiasi Kinerja Gita Wirjawan
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI). Dalam pemilihan Ketum periode 2016-2020 pada Musyawarah Nasional (Munas) di Hotel Bumi, Surabaya, Senin 31 Oktober 2016, Jenderal (purn) TNI itu resmi terpilih secara aklamasi, setelah Gita Wirjawan menyatakan mundur dari pencalonan.
(Baca juga: Jadi Ketum PBSI, Wiranto Takkan Mundur dari Menkopolhukam)
Sebelumnya, Gita mempresentasikan laporan pertanggungjawabannya terkait pencapaian kinerja selama tiga setengah tahun ke belakang. Dari segi prestasi, terdapat peningkatan signifikan jumlah raihan gelar juara dari turnamen level super series hingga grand prix, puncaknya ditandai dengan kembalinya tradisi emas olimpiade lewat emas pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Terobosan baru yang dilakukan oleh Gita adalah mengubah sistem sponsor dari kolektif menjadi individu. Disebutkan Gita, terdapat korelasi antara kesejahteraan atlet dengan prestasi.
Dilansir situs resmi PBSI, setelah mendengarkan paparan pertanggungjawaban Gita, seluruh peserta Munas PBSI 2016 menyatakan laporan tersebut dapat diterima dengan baik.
“Kami dari pengprov dapat menerima hasil laporan pertanggungjawaban pak Gita. Kami mengucapkan terima kasih atas jasa dan kontribusi pak Gita dan jajaran pengurus PBSI tahun 2012-2016. Selamat atas prestasi yang sangat membanggakan di Olimpiade,” ujar Ketua Umum Pengurus Provinsi PBSI Jawa Barat Lutfi Hamid.
“Begitu juga mantan-mantan atlet yang ada di jajaran pengurus yang sudah bekerja keras seperti Susy Susanti, Taufik Hidayat, Rexy Mainaky dan Ricky Soebagdja. Tak lupa untuk para sponsor seperti Djarum Foundation, Yonex, Li Ning, Victor, Flypower, Astec dan seluruhnya, tanpa dukungan sponsor, PBSI tidak akan bisa berjalan,” kata Lutfi.
Laporan pertanggungjawaban dinilai sangat jelas dan lengkap. Sedianya ini dapat menjadi patokan dasar bagi kepengurusan selanjutnya. Selanjutnya, laporan telah resmi diterima dan disahkan oleh pimpinan Munas. Dengan hasil ini, maka Gita Wirjawan dan jajaran kepengurusan masa bakti 2012-2016 resmi dinyatakan demisioner.