Januari, Sharapova Bisa 'Turun Gunung'?
- REUTERS
VIVA.co.id – Petenis Rusia, Maria Sharapova, diperkirakan bisa kembali bermain pada Januari mendatang. Hal ini dikatakan Presiden Federasi Tenis Rusia, Shamil Tarpishchev.
Saat ini, petenis yang juga memiliki usaha kuliner dengan merek “Sugarpova” tersebut masih menjalani hukuman, terkait kasus doping yang menerpanya. Juni lalu, dia dijatukan hukuman larangan bertanding selama dua tahun.
Sharapova dilarang bertanding setelah dinyatakan gagal tes doping saat turun pada turnamen Grand Slam Australia Terbuka tahun ini. Dia mengumumkan hal tersebut pada 8 Maret lalu.
Dia mengatakan gagal tes doping lantaran mengonsumsi Meldonium, obat yang dikonsumsinya sejak 2006. Saat tersandung kasus ini, Sharapova mengaku tak menyadari kalau Badan Anti-Doping Dunia (World Anti-Doping Agency/WADA) sudah melarang pemakaian Meldonium sejak 1 Januari 2016.
Untuk memutuskan bagaimana babak baru dari kasus ini, Tarpishchev menegaskan kalau semuanya akan diputuskan pada September mendatang. "Semuanya akan diputuskan pada bulan September. Belum bisa dikatakan dengan pasti, tapi saya pikir dia akan mulai bermain lagi pada bulan Januari," ujar Tarpischev, seperti dilansir TASS.
Di sisi lain, Presiden Federasi Tenis Internasional (ITF) David Hagerty mengatakan, "Kasus doping seperti ini biasanya membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga bulan untuk diproses. Tetapi, saya tidak diberitahu panel anti-doping kapan (akan diumumkan) dan tempat pastinya.”
Sebenarnya, petenis cantik berusia 29 tahun ini masuk dalam daftar resmi atlet yang membela Rusia di Olimpiade Rio de Janeiro, tetapi Pengadilan Arbitrase Olahraga memutuskan, pada bulan Juli lalu untuk menunda putusan atas banding Sharapova sampai dengan 19 September.