Kilas Balik Olimpiade 2004: Kiprah Memukau Taufik Hidayat

Taufik Hidayat sukses rebut medali emas Olimpiade Athena 2004
Sumber :
  • www.foxsportspulse.com

VIVA.co.id – Pencapaian prestasi kontingen Indonesia di kancah Olimpiade kerap menemui masa pasang surut. Namun, cabang bulutangkis tetap menjadi andalan bagi pasukan Merah Putih merebut medali dalam ajang multievent olahraga sejagat raya tersebut.

Upaya Menpora Agar Pencak Silat Diakui IOC dan Dipertandingkan di Olimpiade

Jelang bergulirnya Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, pada Agustus mendatang, patut disimak seperti apa torehan prestasi tim bulutangkis Indonesia pada perhelatan Olimpiade Athena 2004 silam. Namun, pencapaian tim bulutangkis di ajang ini harus mengalami penurunan.

Sektor ganda putra yang pada 4 tahun sebelumnya di Sydney sukses mempersembahkan medali emas lewat Candra Wijaya/Tony Gunawan, di tahun ini justru gagal mempertahankan prestasi tersebut dan hanya menyumbang perunggu dari pasangan Eng Hian/Flandy Limpele. Performa mengesankan justru ditampilkan tunggal putra yang mampu mendulang satu emas dan satu perunggu.

Afrika Selatan Minat Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036, Jadi Saingan Indonesia?

Taufik Hidayat mencuat sebagai penyelamat kontingen Merah Putih dengan raihan medali emasnya usai mengandaskan pemain Korea Selatan, Shon Seung-mo di partai final, 15-8 dan 15-7. Sony Dwi Kuncoro yang saat itu baru berusia 20 tahun juga berhasil merebut perunggu bagi Indonesia.

Bagi Taufik, prestasi tersebut seolah menjadi pembuktian terbesar bagi dia yang sebelumnya gagal di babak perempatfinal Olimpiade Sydney 2000. Juga mulai lepasnya gelar Piala Thomas pada 2004 setelah dalam genggaman Indonesia dalam 5 edisi sebelumnya.

Atlet Indonesia di Olimpiade Dapat Ribuan Es Krim

Selain itu, sangat disayangkan juga bahwa di tahun ini prestasi pemain tunggal putri Indonesia mulai menurun. Alhasil dalam Olimpiade Athena 2004 ini, skuad Merah Putih tidak mengirimkan satu pun wakil di nomor tunggal putri.

Pada keikutsertaannya tersebut, Indonesia secara keseluruhan mengirim sebanyak 38 atlet dari 15 cabang olahraga. Nama-nama atlet legendaris Tanah Air pun turut memperkuat kontingen Indonesia saat itu seperti Krisna Bayu (judo), Supriyati Sutono (atletik), I Gusti Made Oka Sulaksana (layar) dan Angelique Widjaja (tenis).

Selain bulutangkis, cabang lain yang juga merebut medali adalah angkat besi lewat lifter putri Lisa Rumbewas. Ia membawa pulang medali perak dari nomor 53 kg putri.

Berikut perjalanan skuad bulutangkis Indonesia di Olimpiade Athena 2004:

Tunggal putra:

Taufik Hidayat
R32 : 15-8 15-10 Hidetaka Yamada [JPN]
R16 : 11-11 7-15 9-15 Choong Hann Wong [MAS]
QF : 15-12 15-12 Peter Hoeg Gade [DEN]
SF : 15-9 15-2 Boonsak Ponsana [THA]
Final : 15-8 15-7 Shon Seung Mo [KOR]

Sony Dwi Kuncoro
R32 : 15-6 9-15 15-8 Muhammad Roslin Hashim [MAS]
R16 : 15-7 15-6 Jim Ronny Andersen
QF : 15-13 15-4 Park Tae Sang [KOR]
SF : 6-15 15-9 9-15 Shon Seung Mo [KOR]
Perebutan medali perunggu : 15-11 17-16 Boonsak Ponsana [THA]

Ganda putra:

Eng Hian/Flandy Limpele
R32 : Bye
R16 : 15-7 15-12 Anthony Clark/Nathan Robertson [GBR]
QF : 15-1 15-10 Kim Yong Hyun/Yim Bang Eun [KOR]
SF : 8-15 2-15 Ha Tae Kwon/Kim Dong Moon [KOR]
Perebutan medali perunggu : 15-3 15-7 Jens Eriksen/Martin Lundgaard Hansen [DEN]

Sigit Budiarto/Trikus Haryanto
R32 : 11-15 15-13 8-15 Michal Logosz/Robert Mateusiak [POL]

Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto
R32 : Bye
R16 : 10-15 11-15

Ganda putri:

Jo Novita/Lita Nurlita
R32 : Bye
R16 : 2-15 15-6 7-15

Ganda campuran:

Anggun Nugroho/Eny Widiowati
R32 : 12-15 15-5 15-7 Nikolaj Zuev/Marina Yakusheva [RUS]
R16 : 2-15 3-15 Chen Qiqiu/Zhao Tingting [CHN]

Nova Widianto/Vita Marissa
R32 : Bye
R16 : 15-8 15-12 Robert Blair/Natalie Munt [GBR]
QF : 12-15 8-15 Jens Eriksen/Mette Schjoldager [DEN]
(one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya