BCA Indonesia Open Superseries Premier 2016

Eng Hian Buka Suara soal Kekalahan Greysia/Nitya

Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari.
Sumber :
  • badmintonindonesia.org

VIVA.co.id –  Awan kelabu tampaknya terus menyelimuti kubu Merah Putih dalam arena BCA Indonesia Open Superseries Premier (BIOSSP) 2016. Salah satu pilar yang jadi tumpuan untuk merebut gelar, pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari harus merasakan pahitnya tersisih dari persaingan di babak II, Kamis, 2 Juni 2016.

Duet unggulan kedua yang ditargetkan untuk menjadi yang terbaik di Istora tahun ini rupanya mesti mengakui ketangguhan lawannya asal Malaysia, Vivian Kah Mun Hoo/Khe Wei Woon dengan dua gim langsung, 17-21 dan 19-21 dalam 45 menit. Usai pulih dari cedera lutut beberapa waktu lalu, Nitya pun turun untuk pertama kalinya dengan target besar jelang menatap Olimpiade Rio pada Agustus mendatang.

Apriyani/Fadia Tanpa Kemenangan di Olimpiade Paris

(Baca juga: Nitya-Greysia Dilibas Ganda Cantik Malaysia)

Sayang, permainannya belum maksimal dan gagal keluar dari tekanan sepanjang laga. "Nitya masih trauma, ini terlihat dari banyak gerakannya yang belum lepas," ungkap Kepala Pelatih ganda putri pelatnas PBSI, Eng Hian.

"Persiapan memang terlalu mepet, terlebih lagi Greysia ikut masuk tim Uber dan sepertinya ada faktor non-teknis. Sedangkan Greysia masih ada kekhawatiran akan kondisi Nitya yang belum 100 persen pulih," tambah mantan juara All England ganda putra tahun 2002 itu.

Dengan torehan ini, maka akan sangat berat peluang Indonesia dalam membidik gelar ganda putri. Di babak II ini, praktis kini duo srikandi Cipayung hanya menyisakan 3 pelapis Greysia/Nitya usai tersingkirnya pasangan asal Jaya raya, Apriani Rahayu/Jauza Fadhila Sugiarto.