'Pelatih Tunggal Putri Harus Punya Karakter Kuat'
- badmintonindonesia.org
VIVA.co.id – Pengunduran diri Kepala Pelatih Tunggal Putri PBSI, Edwin Iriawan, dari jajaran pelatnas Cipayung terbilang cukup mengejutkan. Terlebih lagi, pengumuman itu keluar saat para srikandi terbaik Tanah Air tengah berlaga di ajang Piala Uber 2016 di Kunshan, China.
Keputusan tersebut dirasa akan menambah berat pekerjaan rumah PBSI untuk mendongkrak prestasi di sektor tunggal putri. Sebelumnya, tunggal putri memang kerap mendapat sorotan tajam terkait merosotnya pencapaian di sektor tersebut.
Ungkapan keprihatinan disuarakan oleh pebulutangkis putri legendaris, Imelda Wigoena. Menurutnya, keterpurukan tunggal putri saat ini harus bisa segera ditemukan solusinya.
"Apapun asumsi dan lain-lainnya, yang terpenting itu adalah program kepelatihannya dan kualitas pelatihnya itu sendiri, itu saja fokusnya," tutur Imelda saat ditemui VIVA.co.id.
Ditegaskan oleh Imelda, saat ini yang paling penting harus diatasi PBSI untuk tunggal putri adalah mendapatkan pelatih yang punya karakter kuat dalam memimpin skuad putri Cipayung tersebut.
"Kalau dikritik harus ada pembenahan, pasti (pengurus) merasa sudah benar. Tapi, menurut saya pelatih yang berhasil adalah mereka yang punya sikap kepemimpinan dan karakter yang kuat. Contohnya ya Richard Mainaky di ganda campuran dan Herry IP di ganda putra itu," tambah perempuan yang kini menjadi salah satu jajaran pengurus di klub Jaya Raya Jakarta itu.
"Karena pemain yang masuk pelatnas itu pasti sudah pilihan yang terbaik di klubnya. Bukan mereka tak bisa berprestasi, tapi bagaimana peran menentukan dari pelatih yang bisa mengarahkan semuanya," tutup juara ganda putri dan ganda campuran All England 1979 itu. (one)