Tim Thomas Indonesia Banyak Belajar dari Kesalahan di India
- Badmintonindonesia.org
VIVA.co.id - Tim Thomas Indonesia bertekad tak mengulangi kesalahan pada Piala Thomas 2014 silam. Di mana, kala itu para putra-putra Indonesia datang ke New Delhi, India, dengan keyakinan dapat membawa pulang Piala Thomas kembali ke Ibu Pertiwi.
Indonesia datang dengan amunisi terkuatnya, seperti Tommy Sugiarto, Simon Santoso, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Angga Pratama/Rian Agung Saputro, Tim Thomas Indonesia. Sebuah komposisi yang memang layak diperhitungkan untuk menang.
Namun, kenyataan pahit harus diterima Indonesia saat ditekuk tim Thomas Malaysia yang tak dijagokan pada di babak semifinal dengan skor 0-3. Poin pertama direbut Lee Chong Wei dari Tommy Sugiarto.
Kemudian, pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang menjadi andalan untuk menyumbang angka, juga tak kuasa menahan laju pasangan Hoon Tien How/Tan Boon Heong. Akhirnya, Dionysius Hayom Rumbaka akhirnya menyerah dari Chong Wei Feng, 10-21, 17-21.
Melihat hasil tersebut, membuat Hendra Setiawan meminta timnya untuk tidak terlalu percaya diri di Piala Thomas kali ini. Namun, dia menyatakan tim Thomas sudah banyak belajar dan meraih hasil yang lebih baik dari dua tahun lalu.
“Percaya diri itu boleh, tetapi tidak boleh berlebihan, karena bisa menjadi bumerang untuk kami,” ujar Kapten Tim Thomas 2014 dan 2016, Hendra Setiawan, di situs PBSI.
“Memang rasanya kecewa dan sedih sekali kalau ingat kekalahan di Piala Thomas 2014. Tetapi kami banyak belajar dari sana dan kami bisa sukses di Kualifikasi Piala Thomas 2016 kemarin,” sambung Ihsan Maulana Mustofa.
Apa yang disebutkan Ihsan memang benar adanya, Tim Thomas telah berkaca dari kesalahan sebelumnya dan membuktikan bahwa mereka mampu mengatasi lawan-lawan. Hingga dinobatkan menjadi tim putra terkuat di Asia dengan menggondol gelar Asia Team Championships 2016.
(ren)