Murray Minta Federasi Tenis Beri Hukuman untuk Sharapova

Petenis asal Rusia, Maria Sharapova
Sumber :
  • REUTERS/Shannon Stapleton

VIVA.co.id - Federasi Tenis Internasional (ITF) didesak untuk segera menjatuhkan sanksi kepada Maria Sharapova yang terbukti menggunakan doping saat ikut serta dalam ajang Australia Open.

Petenis asal Rusia itu gagal lolos tes doping karena dalam tubuhnya ditemukan senyawa ilegal yang dikenal dengan nama melodonium. Dan yang lebih mengejutkan lagi, zat tersebut diakui oleh Sharapova selalu dikonsumsi sejak 10 tahun silam karena sakit yang dideritanya.

Wajar memang jika petenis berusia 28 tahun tersebut kaget. Sebab, aturan pelarangan penggunaan melodonium baru saja disahkan oleh ITF dan Badan Anti Doping Dunia (WADA) pada 1 Januari 2016.

Tetapi, fakta tersebut tak membuat Andy Murray mau memaklumi apa yang dilakukan oleh Sharapova. Menurut petenis asal Skotlandia tersebut, siapa pun yang menggunakan doping harus mendapatkan hukuman berat.

(Baca juga: Djokovic Sampaikan Rasa Simpatinya untuk Sharapova)

"Jika Anda menggunakan obat untuk meningkatkan kinerja, dan Anda gagal lolos tes, maka Anda harus mendapatkan sanksi," tegas Murray seperti dilansir Sky Sports.

Apa yang menimpa Sharapova ini memang bukan yang pertama, sebab setidaknya ada 55 atlet yang bernasib sama sejak pengesahan peraturan larangan melodonium. Namun, apa yang diterima oleh peraih 5 gelar juara grand slam jauh lebih nahas.

Dia mesti pasrah beberapa sponsor setianya selama berkarier profesional harus hilang begitu saja. Apparel Nike misalnya, tak lama selang Sharapova gagal lolos tes langsung mengeluarkan pernyataan yang menyiratkan untuk melakukan pemutusan kontrak.

(Baca juga: Nike Putus Kontrak Maria Sharapova)

Djokovic dan Murray Lolos dari Putaran Ketiga Paris Masters