Ini Raihan Prestasi Tim Thomas Indonesia
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews- Berangkat ke Wuhan dengan ekspektasi tinggi bisa menembus semifinal, Tim Thomas Indonesia tersingkir secara dramatis di fase perempatfinal. Tanpa diduga, Taufik Hidayat dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan Jepang dengan skor 3-2, Rabu 23 Mei 2012.
Menilik sejarah, kekalahan ini mencoreng catatan indah Tim Merah Putih yang selalu berhasil menembus partai semifinal sejak 1958 di turnamen lambang supremasi bulutangkis beregu putra ini. Sejak pertama kali digulirkan pada 1949, Indonesia menjadi tim yang paling disegani.
Pada Piala Thomas di Tokyo 1990, Tim Negeri Tirai Bambu berhasil keluar sebagai pemenang. Bersama China, negara tetangga Malaysia menjadi penenatang terkuat Indonesia.
Indonesia yang tidak ingin dominasinya dipatahkan China merespon dengan cepat tantangan tersebut. Pada Piala Thomas 1992 di Kuala Lumpur, Indonesia tampil sebagai runner-up di Kuala Lumpur. Dua tahun setelahnya, masa keemasan Indonesia di arena tepok bulu kian terlihat.
Dalam lima gelaran Piala Thomas sejak 1994, Indonesia selalu berhasil menjaga tradisi dan kultur juara. Kemenangan terakhir di ajang Thomas Cup terjadi pada 2002 silam. Menghadapi Malaysia di laga pamungkas, Indonesia berhasil merebut kemenangan 3-2.
Setelah itu, prestasi Indonesia di turnamen ini mulai meredup. China seakan menjadi kekuatan yang tidak terbendung. Terhitung sejak 2004, Piala Thomas tidak pernah lepas dari genggaman China. Pada 2010 silam, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembalikan kejayaan di Kuala Lumpur.
Sayang, mereka gagal merebutnya dari tangan China. Indonesia kalah dengan skor telak 3-0 di partai final. Di 2012, Indonesia yang masih bertekad membalas kekalahan dari tangan China dua tahun silam justru mengalami kegagalan total. Indonesia jarus puas tersingkir di babak delapan besar yang berlangsung di Wuhan. Kekalahan ini sekaligus menodai rekor Indonesia yang selalu berhasil menembus semifinal selama 54 tahun.