Konsisten Mendukung Pembibitan Generasi Emas Bulutangkis Indonesia
- istimewa
VIVA – Aice Group, merek es krim terkemuka di Asia Tenggara, kembali menunjukkan komitmennya mendukung pembangunan generasi muda Indonesia di bidang olahraga melalui partisipasinya dalam Festival SenengMinton 2024.
Acara yang diadakan di GOR Djarum, Jati, Kudus hingga Minggu 15 Desember 2024 ini, adalah upaya kolektif dalam mengembangkan talenta muda berbakat di cabang olahraga bulu tangkis.
Festival yang didukung Aice kedua kalinya di tahun 2024 ini, mencatat rekor partisipasinya tertingginya. Tak kurang dari 920 peserta mengikuti kategori lomba bulu tangkis dan lomba supporter.
Tak kurang 360 siswa SD dari 24 sekolah yang berkompetisi dalam berbagai perlombaan berbasis keterampilan bulu tangkis, 200 anak PAUD dari 10 sekolah permainan interaktif, yang hadir di Kudus. Selain itu, terdapat 360 siswa lain, yang hadir serta mengikuti lomba supporter.
Format perlombaan Festival SenengMinton sendiri memadukan kompetisi dan edukasi, dan membuat siswa dari kelas 1 hingga 3 Sekolah Dasar (SD) mengikuti berbagai kategori keterampilan bulu tangkis dalam enam jenis lomba. Mulai dari Service to Target, Shuttle Run, Pyramid Shuttlecock, Throwing the Shuttlecock, Zig Zag Run, Run, hingga Shadow.
Sebagai bentuk apresiasi dan upaya menghadirkan keceriaan di para peserta dan supporter, Aice mendistribusikan ribuan varian terbaru dari Aice Mochi, yaitu Aice Mochi Banana dan Aice Mochi Peach selama festival berlangsung kepada penonton dan peserta. Aice juga memberikan hadiah eksklusif kepada para pemenang di masing-masing kategori.
Sylvana, Senior Brand Manager Aice Group, menegaskan keterlibatan Aice dalam festival ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan terhadap berbagai cabang olahraga yang populer di masyarakat. Dukungan ini adalah upaya konsisten perusahaan dalam mengembangkan olahraga utama masyarakat Indonesia.
“Kami melihat Festival SenengMinton sebagai langkah awal yang cerdas dalam melahirkan generasi muda berbakat di dunia bulu tangkis. Kami berharap kolektivitas banyak pihak seperti ini, akan makin memastikan stok atlet muda berprestasi yang akan membawa nama Indonesia ke tingkat internasional tak akan berkurang. Keceriaan Festival ini juga kami persembahkan untuk menginspirasi masyarakat mencintai olahraga dan gaya hidup sehat,” ujar Sylvana.
Seperti yang dilakukan selama ini di cabor sepak bola. Aice juga mendukung pengembangan awal dan sistematis terhadap atlet muda di bulu tangkis.
Menurut Sylvana, pembibitan merupakan kunci utama dalam mencetak prestasi di tingkat internasional. Aice memandang prestasi olahraga tidaklah seperti sulap. Kolektivitas dan upaya konkret banyak pihak adalah proses yang harus dilalui untuk meraih prestasi kelas dunia.
Program pelatihan yang dimulai sejak usia dini dinilainya tidak hanya untuk memperkuat keterampilan teknis, tetapi juga membantu dalam pembangunan karakter dan mental juara.
Contohnya, Taufik Hidayat, Liliyana Natsir, Lee Chong Wei, Carolina Marin dan banyak legenda lainnya, telah memulai karier atlet sejak masih sangat muda. Chong Wei memulai di usia sebelas tahun, Liliyana di sembilan, bahkan Taufik dan Marin memulainya sejak delapan tahun.
Sylvana meyakini atlet yang mulai berlatih bulu tangkis secara profesional sebelum usia 10 tahun memiliki peluang lebih besar mencapai prestasi tinggi. Banyak legenda bulu tangkis dunia memulai karier mereka sejak usia sangat muda dengan latihan yang konsisten dan dedikasi tinggi.
“Tahun 2024 menjadi momen istimewa bagi Aice yang terpilih sebagai Worldwide Olympic Partner dan Official Ice Cream of Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Selain itu, Gregoria Mariska Tunjung, atlet Bulu Tangkis Tunggal Putri Indonesia yang didukung oleh Aice selama bertanding di Olimpiade Paris 2024, berhasil meraih medali perunggu di ajang olahraga internasional tersebut. Prestasi Gregoria menjadi bukti nyata bahwa dedikasi sejak usia dini dapat mengantarkan atlet ke puncak prestasi dunia,” jelas Sylvana.
Dukungan Aice terhadap acara ini, juga dimaksudkan sebagai dedikasi perusahaan dalam menginspirasi generasi muda dalam menjalani gaya hidup sehat melalui olahraga, sekaligus menciptakan momen kebahagiaan yang bermakna bagi masyarakat.
Aice juga berharap, dukungan ini dapat membantu Indonesia melahirkan bibit-bibit baru di dunia bulu tangkis yang akan membawa kejayaan di masa depan.
“Aice berkomitmen untuk terus mendukung perjalanan ini dengan memberikan semangat dan kebahagiaan kepada para peserta. Dukungan ini diharapkan dapat memotivasi mereka untuk terus mengembangkan potensi terbaik yang dimiliki,” tambah Sylvana.
Selain melalui Festival SenengMinton, Aice sendiri telah lama menjalankan pengembangan talenta muda melalui berbagai inisiatif. Sejak 2021, program "15 Hari Aice Berbagi Sehat" menjadi komitmen dukungan ke berbagai kegiatan olahraga.
Termasuk pembibitan atlet muda sepak bola, pengembangan bibit dan kompetisi Wing Chun, hingga pengadaan fasilitas olahraga, seperti yang pernah dilakukan saat membangun lapangan serbaguna di Pondok Pesantren Babussalam, Lombok Utara.
Bulu tangkis sendiri diyakini Aice telah menjadi salah satu simbol prestasi kebanggaan olahraga bangsa. Lewat Festival SenengMinton, Aice berharap, cabor ini mampu mendapatkan tambahan pijakan baru lagi dalam pembibitan atlet muda dalam estafet tradisi gemilang di ajang internasional.
Program Festival SenengMinton yang dimulai sejak Februari tahun ini oleh Pengkab PBSI Kudus, Jawa Tengah merupakan program keberlanjutan dari program coaching clinic untuk berbagai SD dan MI.
Salah satu legenda bulu tangkis nasional yang kini menjabat Ketua Umum Pengkab PBSI Kudus, Yuni Kartika, menjelaskan bahwa Festival SenengMinton bertujuan untuk mendorong anak-anak dan masyarakat, untuk berpartisipasi dan aktif berolahraga serta menumbuhkan kecintaan terhadap bulu tangkis.
“Pada Festival SenengMinton 2024 Seri kedua ini, para pemenang di setiap kategori lomba berhasil membawa pulang piala, piagam, serta berbagai hadiah menarik dari para sponsor, termasuk dari Aice. Secara kolektif, kita harus bahu membahu menjalankan pembibitan ini. Ini adalah cara kita, para anak bangsa meneruskan estafet tradisi bulu tangkis yang gemilang,” jelas Yuni.
Di gelaran seri kedua Festival ini, siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU Imaduddin Hadiwarno berhasil mempertahankan dominasinya dengan menjadi juara pada kategori Kelas 2 dan Kelas 3. Di kategori lain, SD Unggulan Muslimat NU Kudus menyabet juara Kelas 1.
Sedangkan dalam kategori lomba bagi para supporter, MI Pendidikan Islam sukses meraih juara pertama, menunjukkan semangat yang luar biasa dari para pendukungnya.
Dari gelaran ini, Sylvana menilai bahwa ruang kolaborasi antara olahraga, pendidikan, dan kebahagiaan untuk anak-anak Indonesia berhasil dilahirkan. Aice akan terus menjalankan kampanye ini, karena sejalan dengan visi hidup sehat dan keberlanjutan yang diinisiasi oleh komunitas olahraga.
“Festival SenengMinton menjadi ruang pembelajaran penting bagi para anak calon atlet dalam mengasah sportivitas, kerja sama, dan bakat mereka. Aice meyakini, nilai-nilai ini akan mendukung terbentuknya generasi muda yang tidak hanya berprestasi di bidang olahraga, tetapi juga mampu menginspirasi komunitas dan kehidupan mereka di masa depan,” pungkas Sylvana.