Mencuri Hati Legenda Bulutangkis Indonesia di Audisi PB Djarum

Ribuan Anak Unjuk Kehebatan di Depan Legenda Bulutangkis Indonesia
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Rangkaian Audisi Umum PB Djarum 2024 diramaikan oleh sederet legenda bulutangkis Tanah Air. 

Atlet Indonesia di Olimpiade Dapat Ribuan Es Krim

Di antaranya adalah Maria Kristin, Debby Susanto, Kevin Sanjaya, Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Liem Swie King, Richard Mainaky, Ivana Lee, hingga Susy Susanti. 

Para legenda memantau bakat-bakat dari para peserta yang dinilai layak untuk mendapatkan Super Tiket dan melaju ke tahap karantina.

Menuju Olimpiade LA 2028, PP Pordasi Geber Program Animal Welfare

Maria Kristin, peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 turut memantau sebagai Tim Pencari Bakat Atlet Putri mengapresiasi ribuan peserta yang telah berpeluh keringat mengerahkan seluruh kemampuan terbaik demi melaju ke tahap berikutnya. 

Ia menilai bahwa tak sedikit dari atlet belia memiliki teknik yang cukup baik dan daya juang tinggi.

Bulutangkis Indonesia Sedang Tidak Baik, Fadil Imran Isyaratkan Rombak Kepengurusan PBSI: Jabatan Ini Hilang

“Audisi tahun ini cukup menarik, dengan usia mereka yang masih muda ternyata semangatnya luar biasa dan tak jarang yang masih kecil U-11 juga tekniknya sudah cukup bagus. Kriteria dari saya, untuk atlet putri ya dari segi teknik, footwork, dan yang penting juga daya juang di lapangan. Karena daya juang itu harus dibarengi dengan konsistensi,” ujar Maria.

Di samping itu, sebagai sosok yang pernah melatih atlet lulusan Audisi Umum elemen lain tak kalah penting ialah motivasi. 

Sebab, tidak sedikit dari mereka yang baru bergabung menjadi atlet binaan PB Djarum merasa terlena dan puas dengan capaiannya. Padahal, ketika resmi menjalani pelatihan dan pembinaan di asrama PB Djarum merupakan langkah awal untuk menapaki perjalanan panjang. 

“Mereka harus bisa menjaga motivasinya. Jangan sampai ketika menjalani seleksi Audisi Umum motivasinya besar, tapi ketika sudah masuk PB Djarum motivasinya justru menurun. Sebab masih banyak rangkaian proses yang harus mereka lalui, mulai dari latihan teknik, fisik, mental, bahkan mengikuti turnamen,” ujar Maria.

Maria berharap para atlet hasil Audisi Umum mampu mencetak sejarah baru di Olimpiade dan menjaga mata rantai regenerasi atlet putri di Indonesia. 

“Semoga capaian yang diraih saya maupun Gregoria Mariska Tunjung pada Olimpiade dapat terus berlanjut bahkan lebih tinggi dengan meraih medali emas di Olimpiade,” tutur peraih medali emas Sea Games Perseorangan 2007.

Pada Audisi Umum PB Djarum, Maria Kristin bersama Debby Susanto juga menjalani sesi meet and greet bersama peserta dari berbagai daerah di Tanah Air pada Kamis (12/9). 

Mereka menyapa, memberi tanda tangan, hingga berfoto bersama peserta audisi. Hal tersebut, menurut Debby Susanto membuat dirinya bernostalgia teringat masa dahulu ketika masih belia dan bertemu dengan sosok atlet idola.

“Seru sih sesi meet and greet tadi karena bisa menyapa dan memberi semangat peserta Audisi Umum. Apalagi mereka banyak juga datang dari luar pulau Jawa. Ya pasti ini jadi motivasi juga kebanggaan untuk peserta Audisi Umum supaya mereka semangat menggapai cita-citanya,” kata Debby.

“Nostalgia sih sebenarnya, waktu kecil kan melihat atlet-atlet profesional itu mengagumi mereka salah satunya Taufik Hidayat ketika waktu PON 2004 itu aku sampai ngejar-ngejar untuk foto,” imbuh Juara All England Super Series Premier 2016.

Salah satu peserta Audisi Umum dari KU 12 Putra, Erino Azzam Baiduzzaman yang menjajal peruntungan dari Lampung Selatan mengatakan, menjadi atlet bulutangkis dunia adalah mimpi terbesarnya saat ini. Untuk menggapai impian tersebut, langkahnya dimulai dengan mengikuti proses seleksi menjadi atlet binaan PB Djarum. 

Azzam berhasil lolos ke tahap turnamen Jumat (13/9), setelah berhasil meraih kemenangan di fase screening, Kamis (12/9), dengan skor 21-17 melawan Rafa Uriel Kenzie Saputro asal Blitar, Jawa Timur.

“Saya datang ke Kudus hanya ditemani pelatih. Hal itu yang membuat saya cukup kesulitan untuk tampil percaya diri. Walau begitu saya tetap berusaha memberikan yang terbaik di lapangan dan sejauh ini sudah dua kali menang meski tidak mudah. Senang juga bisa ketemu banyak idola legenda bulutangkis di audisi yang menjadi semangat tersendiri,” kata atlet asal PB Satria tersebut.

Sementara itu, peserta yang datang jauh-jauh dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Keanu Al Fathir Rahadi rela mengarungi perjalanan melelahkan secara fisik demi mewujudkan cita-cita sebagai atlet PB Djarum. 

Beruntung pada fase screening hari ini, atlet berusia 10 tahun itu menuai kemenangan 21-12 melawan wakil Semarang, Akmal Basit.

"Senang sekali bisa mengikuti Audisi Umum PB Djarum tahun ini karena saya sangat ingin masuk karantina dan diterima sebagai atlet binaan. Karena buat saya PB Djarum adalah klub terbaik di Indonesia. Selain itu, saya sangat ingin membuat orang tua bangga dengan menjadi atlet bulutangkis nasional," kata Keanu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya