Gregoria Mariska Tunjung Temui Carolina Marin
- Instagram PBSI
Paris, VIVA – Tunggal putri bulutangkis Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mengaku sempat menemui wakil Spanyol, Carolina Marin, di Olimpiade Paris 2024. Dia menanyakan kondisi teman atletnya itu yang cedera saat tampil di semifinal multiajang bergengsi dunia tersebut.
Momen itu terjadi pada Minggu 4 Agustus 2024 usai pertandingan. Gregoria yang saat itu juga tumbang dari wakil Korea Selatan, An Se Young, menyempatkan diri mendatangi Carolina Marin yang berada di ruangan medis.
Gregoria menjelaskan suasana hati Marin saat itu sangat emosional karena cedera. Sebab hal tersebut, Carolina Marin pun tak bisa melawan Gregoria dalam perebutan medali perunggu Olimpiade Paris 2024.
“Kemarin sempat ketemu saat Carolina Marin baru selesai pertandingan di ruangan medis. Kayaknya saat itu, karena dia baru jatuh, dia masih dalam kondisi emosi yang kurang baik karena sedih, karena mimpi buruk banget kalau atlet cedera," ungkap Gregoria dalam konferensi pers pada Senin 5 Agustus 2024 dalam laporan Antara.
Gregoria berbicara dengan Marin tentang kondisi cedera tersebut. Tunggal putri bulutangkis Spanyol itu pun menjelaskan situasi itu sangat buruk. Gregoria pun mendoakan Marin dan berharap agar bisa kembali melanjutkan karier di bulutangkis.
"Aku tanya kondisinya bagaimana, terus dia bilang ini cukup buruk. Di situ aku doain dia, aku bilang semoga recovery-nya cepat. Aku berharap dia bisa melanjutkan kariernya di badminton dan semoga cederanya tidak serius,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, Carolina Marin cedera saat berhadapan melawan wakil China, He Bing Jiao, di gim kedua semifinal tunggal putri bulutangkis Olimpiade Paris 2024. Padahal, Marin sejatinya sudah unggul di atas angin atas Bing Jiao. Dia telah mengantongi kemenangan di gim pertama dengan skor 21-14. Marin juga unggul di gim kedua dengan skor sementara 10-8 sebelum akhirnya cedera.
Kini pertandingan tunggal putri bulutangkis Olimpiade Paris 2024 usai. Medali emas berhasil diraih oleh An Se Young sementara perak didapat oleh He Bing Jiao dan perunggu untuk Gregoria Mariska Tunjung.