Profil Lianne Tan, Pebulutangkis Belgia Viral di Olimpiade 2024 karena Bahasa Indonesia

Pebulutangkis Belgia, Lianne Tan
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Pebulutangkis Belgia, Lianne Tan viral di media sosial saat tampil di Olimpiade 2024 Paris.

Dia menjadi perhatian netizen Tanah Air lantaran berbicara bahasa Indonesia dengan pelatihnya, Indra Bagus Ade Chandra.

Momen itu terjadi ketika Lianne Tan menghadapi ratu bulutangkis Thailand, Ratchanok Intanon pada fase grup Olimpiade 2024.

Ketika jeda interval gim pertama, Lianne Tan mendapatkan arahan dari pelatihnya, Indra Bagus. Dalam video yang viral di media sosial, dia mendapatkan arahan berbahasa Indonesia.

"Ke ini dulu jangan langsung nembak dulu, sampingnya lebih nak. Coba dicok dulu nggak ada malah biar dia lari ke dopan. Kalau dia ke depan pasti basal coba ngambil duluan, kalau dia ngambil duluan dorongnya agak cepat, jangan depan lagi," kata Indra Bagus.

"Kalau kamu ngangkat, dia ada maktu untuk variasi. Begitu juga sama lobnya. Kalau kamu lobnya terlalu gampang begini dianya enak buat variasi, kamunya agak struggle ya,"

"Tapi nggak papa, struggle memang sudah pending dulu dulu, diatahan-tahani dulu ya. Kalau ada kesempatan coba ya," ucap Indra Bagus sampil menepuk punggung Tan. 

Namun, Tan gagal mengatasi perlawanan Intanon. Dia takluk dua gim langsung dengan skor identik 8-21 dan 8-21.

Lantas, bagaimana profil Lianne Tan?

Lianne Tan lahir di Bilzen, Belgia pada 20 November 1990. Ia menekuni dunia tepok bulu sejak usia 8 tahun karena pengaruh keluarga. 

Lahir dari ayah orang Indonesia dan ibu Belgia memberi keuntungan pada Lianne Tan sehingga dirinya bisa tumbuh di budaya berbeda dan dapat belajar tentang keduanya. 

“Lahir dari ayah Indonesia dan ibu Belgia merupakan keuntungan besar karena kami (Lianne dan saudaranya, Yuhan) tumbuh dalam dua budaya yang sangat berbeda dan bisa belajar keduanya,” tuturnya dilansir dari laman resmi Olimpiade 2020 Tokyo.

Perjalanan Lianne Tan di kancah bulu angkis kebanyakan dilakukan di turnamen BWF International Challenge yang diselenggarakan di kawasan Eropa, Amerika dan Afrika.  

Olimpiade 2024 menjadi olimpiade keempatnya. Sebelumnya Lianne Tan dan Yuhan, juga tampil di Olimpiade 2012 London dan Olimpiade 2016 Rio de Janeiro dan Olimpiade 2020. Sayangnya, di empat ajang Olimpiade ini ia tersingkir di babak penyisihan grup.  

Prestasi Lianne Tan sendiri cukup mentereng di mana sejak 2010 ia konsisten memenangkan BWF International Challenge yang berlangsung di kawasan Eropa, Amerika dan Afrika.  

Hendra Setiawan Umumkan Pensiun, Begini Kata Sederet Pebulutangkis Top Dunia

Sejak partisipasinya di 2008, Lianne Tan telah memenangkan sembilan gelar BWF International Challenges.  

Selain menjadi pebulutangkis, Lianne Tan juga menggeluti dunia kedokteran di mana ia pernah mengambil studi kedokteran gigi di Nijmegen, Belanda, sama seperti sang kakak Yuhan yang juga bergelut di dunia medis. 

Afrika Selatan Minat Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036, Jadi Saingan Indonesia?
Menpora Dito Ariotedjo

Upaya Menpora Agar Pencak Silat Diakui IOC dan Dipertandingkan di Olimpiade

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo mengungkapkan upaya membawa pencak silat dipertandingkan di Olimpiade untuk menjadi misi penting

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024