Mengulik Sejarah Rudy Hartono, Sang Raja Tunggal Putra All England
- http://www.andriewongso.com
Jakarta - Rudy Hartono merupakan legenda bulutangkis Indonesia yang mendulang banyak prestasi di All England serta Piala Thomas.
Selain itu juga, Rudy Hartono mencatatkan sejarahnya di All England dengan meraih delapan kali trofi tersebut dan menjadi peraih terbanyak dalam sejarah All England.
Namanya pun atau foto dirinya selalu di pangpang di setiap gelaran All England dilaksanakan. Maka tidak heran jika banyak atlet bulutangkis Indonesia maupun luar negeri mengidolakan Rudy Hartono seperti halnya Jonatan Christie.
Sebelum debutnya di All England, Rudy Hartono sempat meraih juara Piala Thomas pada tahun 1967 ketika itu usianya masih 18 tahun.
Pada tahun berikutnya, Rudy Hartono menjalani debut di All England dan langsung meraih gelar juara setelah menumbangkan wakil Malaysia yaitu Tan Aik Huang dengan dua game (15-12) dan (15-10).
Ketika mengalahkan sang juara bertahan All England, Rudy Hartono kala itu masih berusia 18 tahun 6 bulan dan menjadi pemain bulutangkis termuda yang pernah meraih trofi tersebut.
Prestasi Rudy Hartono tidak sampai disana, pada tahun 1969, Pria yang kini berusia 74 tahun itu, berhasil mempertahankan gelar All England saat menghadapi rekan senegaranya yaitu Darmadi dengan dua game (15-1) dan (15-3).
Pada tahun 1970, Penampilan Rudy Hartono semakin tidak terbendung. Ia berhasil mempertahankan gelar All England kembali saat menghadapi wakil Denmark yaitu Svend Pri dengan dua game (15-7) dan (15-1).
Di tahun 1971, Rudy Hartono sukses mempertahankan gelar keempatnya di All England dengan menyingkirkan rekan senegaranya yaitu Muljadi dengan dua game (15-1) dan (15-5).
Tahun berikutnya, Rudy Hartono dipertemukan kembali di Final All England dengan Svend Pri, namun wakil Denmark itu masih belum mampu menumbangkan pebulutangkis asal Indonesia itu, Rudy meraih kemenangan dengan dua game (15-9) dan (15-4).
Pada tahun 1973, Rudy Hartono semakin dominasi di All England setelah meraih gelar keenamnya ketika menumbangkan rekan senegaranya yaitu Christian Hadinata dengan dua game (15-4) dan (15-2)
Tahun 1974, Rudy Hartono mengukuhkan trofi All England ketujuh setelah mengalahkan pemain bulutangkis asal Malaysia yaitu Punch Gunalan dengan tiga game (8-15), (15-9) dan (15-10).
Di tahun 1975, Rudy Hartono dipertemukan kembali untuk yang ketiga kali dengan Svend Pri. Namun All England tahun tersebut, Rudy gagal mempertahankan trofinya setelah kalah dalam dua game (11-15) dan (14-17).
Pada tahun berikutnya yaitu 1976, Rudy Hartono kembali meraih trofi All England yang kedelapan sekaligus yang terakhir setelah menumbangkan rekan senegaranya Liem Swie King dengan dua game (15-7) dan (15-6).
Namun pada tahun 1977, Rudy Hartono belum mampu menembus babak final All England dan kembali lagi masuk ke final pada tahun 1978, namun pada tahun tersebut Rudy dikalahkan oleh rekan senegaranya yaitu Liem Swie King.
Tahun 1978, Rudy Hartono terakhir masuk final di All England. Setelah berkiprah hampir 10 tahun lebih dan meraih delapan trofi All England, ia memutuskan untuk tidak ikut lagi gelaran tersebut, mengingat usianya yang sudah tidak muda lagi dan memutuskan pensiun pada tahun 1980.
Jasa Rudy Hartono sangat besar dalam membangun dunia bulutangkis Indonesia maupun dunia. Namanya akan selalu dikenal di setiap gelaran All England. Hingga saat ini belum ada pemain bulutangkis yang meraih rekor trofi yang dimiliki oleh Sang Raja All England.