BWF World Tour Finals 2023 Jadi Pengalaman Bagus untuk Fikri/Bagas

Ganda putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana
Sumber :
  • Instagram PBSI

China – Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI, Aryono Miranat menilai penampilan perdana pasangan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana di BWF World Tour Finals 2023 menjadi pengalaman bagus untuk mengembangkan kemampuan mereka.

Bulutangkis Indonesia Sedang Tidak Baik, Fadil Imran Isyaratkan Rombak Kepengurusan PBSI: Jabatan Ini Hilang

Pelatih yang akrab disapa Koh Ar itu mengatakan, meski anak asuhnya itu tak lolos fase penyisihan grup, namun perjalanan Fikri/Bagas di BWF World Tour Finals tahun ini akan berdampak pada kualitas mereka.

"Ini penampilan pertama Fikri/Bagas di BWF World Tour Finals 2023, mungkin ada rasa tegang dan gugup. Ini merupakan pengalaman yang bagus untuk mereka dalam menghadapi tekanan yang besar," ujar Aryono lewat keterangan resmi PBSI di Jakarta, Jumat 15 Desember.

Pertahankan Gelar Juara Umum, PB Djarum Borong 16 Emas di Gubernur Cup 2024

Ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana

Photo :
  • PBSI

Ganda putra peringkat ke-10 itu gagal mengantongi satu kemenangan pun dari seluruh tiga kali pertandingan babak penyisihan Grup B di Hangzhou, China.

Masuk Kalender PBSI, 1.169 Atlet Bersaing di Turnamen Polytron Gubernur Cup 2024

Pada partai pembuka, Rabu, Fikri/Bagas lebih dulu ditundukkan oleh rekan senegara Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dengan kekalahan 14-21, 19-21.

Berlanjut pada partai kedua, mereka kembali didera kekalahan dua gim langsung ketika menghadapi Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae, Kamis. Fikri/Bagas kalah dengan skor 9-21 dan 12-21.

Kekalahan mereka semakin lengkap melalui pertandingan ketiga hari ini. Pertemuan Fikri/Bagas dengan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen asal Denmark, berakhir dengan skor 17-21 dan 6-21.

"Di samping itu, dalam tiga pertandingan memang performanya kurang bagus, terutama hari ini. Faktor ketegangan tadi membuat mainnya semua serba salah. Menyerang salah, bertahan pun salah," tutur Aryono.

Aryono memaparkan, secara teknis Bagas/Fikri terlalu banyak melakukan kesalahan sendiri dan kurang tenang dalam menerapkan pola permainan.

"Seharusnya tadi mereka bisa main lebih normal, enjoy saja karena sudah tidak menentukan (nasib mereka)," Aryono menambahkan.

Untuk selanjutnya, Aryono memberi masukan pada Bagas/Fikri untuk fokus pada permainan dan tidak terpengaruh dengan kondisi mental di lapangan.

"Bagas/Fikri harus belajar bagaimana mengesampingkan apa yang mereka rasakan tidak enak di luar maupun dalam lapangan, untuk benar-benar fokus ke pertandingan," pungkas Aryono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya