5 Fakta Mengerikan Dua Atlet Bulutangkis Thailand Adu Jotos di Final Canada Open
Jakarta - Ada kejadian mengerikan antara sesama atlet bulutangkis asal Thailand di partai Final Canada Open 2013, di mana mereka terlibat adu jotos padahal keduanya sama-sama dari Thailand.
Kedua pemain bulutangkis itu yang terlebih adu jotos adalah Bodin Issara dan Maneepong Jongjit. Keduanya terlibat pertengkaran yang harus membuat Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT) geram.
Berikut beberapa fakta mengerikan dua pemain bulutangkis Thailand yang terlibat adu jotos:
1. Kejadian di Final Canada Open 2013
Pada laga puncak ganda putra yang mempertemukan pebulutangkis asal Thailand yaitu Maneepong Jongjit/Nipitphon Puangpuapech vs Bodin Issara/Vilailak Pakkawat.
2. Kronologi
"Telinga saya dipukul dengan raket sampai berdarah dan robek. Saya kehilangan kesabaran. Saya meminta maaf kepada seluruh penduduk Thailand karena sudah memunculkan citra buruk pada negara," ungkap Bodin Issara, dilansir berita viva, Jumat 28 Juli 2023.
3. Keduanya mendapatkan hukuman
Atas kejadian tersebut, keduanya mendapatkan hukuman dari Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT). Mendapatkan hukuman tiga bulan larangan untuk bermain. Namun,  Bodin Issara mendapatkan hukuman lebih berat yaitu dua tahun larangan bermain dan berpartisipasi dalam bulutangkis Thailand.
4. Laga Dihentikan
Atas kejadian tersebut laga final tersebut harus dihentikan, pasalnya Bodin Issara dan Maneepong Jongjit terlibat pertengkaran di atas lapangan. Setelah satu minggu kemudian, mereka akhirnya menyampaikan permintaan maaf telah mencoreng nama baik bulutangkis Thailand di mana dunia.
5. Tanggapan Ketua Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT)
Atas tindakan tersebut, ketua Asosiasi Bulutangkis Thailand (BAT), Charoen Wattanasin menyesali tindakan tersbeut. ia pun mengungkapkan.
"Apa yang sudah dibangun selama 60 tahun hancur karena kelakukan satu orang. Selama enam puluh tahun saya berkecimpung di bulu tangkis, saya belum pernah melihat  kasus kekerasan seperti ini," kata Wattanasin.
"Saya diminta untuk lebih memperhatikan kepentingan pemain. Namun buat saya ini bukan soal perasaan, tapi ini soal citra negara kita di bidang bulu tangkis," lanjutnya.