Terungkap, Biang Kerok Apriyani/Fadia Tanpa Gelar di 3 Turnamen Bulutangkis Dunia

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Sumber :
  • instagram.com/badminton.ina

VIVA Sport – Atlet ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu menyikapi hasil nirgelar dari tiga turnamen bulutangkis awal tahun sebagai media pembelajaran agar dapat bermain lebih baik dan konsisten untuk ajang-ajang selanjutnya. 

Indonesia Ngamuk di Kandang China, Cetak Sejarah Juara BAMTC 2025 Usai Hancurkan Tuan Rumah

Peraih medali emas Olimpiade Tokyo itu menilai, ia dan Siti Fadia Silva Ramadhanti masih harus bekerja keras agar bisa meraih target yang mereka harapkan dalam setiap turnamen.

"Memang semuanya proses, kami mau dapat medali atau tidak memang semuanya butuh pembelajaran. Jadi bagaimana kami mengatur di sisi kami saja. Kalau tidak dapat medali ya sudah, sama saja seperti ketika dapat medali pun harus tahu apa saja yang mesti ditingkatkan," ujar Apri dalam pesan singkatnya di Jakarta, Jumat 10 Februari 2023.

Lawan China di Final, Indonesia Bidik Gelar Pertama di BAMTC, Kapan Tanding?

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti

Photo :
  • PBSI

Belum bisa memberikan gelar juara, apa sebenarnya biang kerok kegagalan Apriyani/Fadia? Hal itu diungkap Apriyani.

Line Up Indonesia Lawan Malaysia di BAMTC 2025 Hari Ini

Apriyani/Fadia ternyata sudah berkonsultasi dengan pelatih untuk memperbaiki kekurangan mereka. Berdasarkan evaluasi, Apriyani memaparkan bahwa kekuatan, pola permainan, hingga kesalahan sendiri menjadi poin yang perlu menjadi perhatian.

Diketahui, pada Januari 2023 Apriyani/Fadia mengikuti tiga turnamen dari Malaysia Open (BWF Super 1000). Kemudian, India Open (Super 750), dan Indonesia Masters (Super 500).

Sayangnya dari ketiga turnamen tersebut, ganda putri peringkat ke-8 itu belum berhasil memboyong satu gelar pun.

Pemain Como 1907 rayakan gol

Kisah Bos Djarum Bangkitkan Bulutangkis Indonesia hingga Gebrak Serie A Lewat Como 1907

Budi Hartono masih berusia 28 tahun ketika setiap sore pada 1969, brak atau tempat karyawan melinting rokok di pabrik rokok keluarga disulap menjadi tempat bulutangkis

img_title
VIVA.co.id
28 Februari 2025