Masuk Grup Neraka, Gregoria Bertekad Peras Habis Keringat di BWF World Tour Finals

Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung
Sumber :
  • PBSI

VIVA Sport – Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung berkomitmen untuk mengeluarkan kemampuan penuh pada fase penyisihan turnamen akhir tahun BWF World Tour Finals 2022 di Bangkok, Thailand.

Hasil Kumamoto Masters: Gregoria Mariska Depak Ratchanok Intanon, Ana/Tiwi Tumbang Usai Duel Membara 88 Menit

Hal itu dia kemukakan berkenaan dengan hasil undian yang menempatkannya pada Grup A yang seluruhnya diisi lawan-lawan sulit, yaitu unggulan pertama Chen Yu Fei (China), An Se Young (Korea Selatan) dan Akane Yamaguchi (Jepang).

"Di tahun ini saya sudah pernah bertemu dengan mereka semua dan semuanya sulit, begitu juga dengan pertandingan nanti. Jadi saya mau fokus ke tiga pertandingan grup dan coba untuk 'fight' sejak awal," kata Gregoria lewat informasi resmi PP PBSI di Jakarta, Selasa 6 Desember 2022.

Masuk Kalender PBSI, 1.169 Atlet Bersaing di Turnamen Polytron Gubernur Cup 2024

Pebulutangkis asal Wonogiri, Jawa Tengah itu turut mengungkap niatnya untuk terus bertanding secara maksimal hingga duel terakhir.

Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung

Photo :
  • PBSI
Cari Bibit Atlet Berprestasi, PBSI Medan Gelar Kejurkot 2024 Diikuti Ratusan Pebulutangkis

"Seandainya hasilnya tidak sesuai dengan keinginan, saya mau berjuang hingga pertandingan terakhir. Fase grup kan tidak sekali kalah langsung gugur," kata Gregoria menambahkan.

Jelang pertandingan, Gregoria akan melakukan penyesuaian pola main yang berbeda dengan sebelumnya mengingat kondisi lapangan yang berangin.

Sementara itu, pada Grup B tunggal putri diisi oleh Tai Tzu Ying (Taiwan), He Bing Jiao (China), dan dua wakil tuan rumah Ratchanok Intanon serta Busanan Ongbamrungphan.

Pelatih tunggal putri Herli Djaenudin berharap grafik penampilan menanjak Gregoria sejauh ini kembali berlanjut di BWF World Tour Finals 2022.

Bagi Herli, tidak masalah siapa pun lawannya asalkan Gregoria bisa fokus dan bermain tanpa beban. Beban kemenangan sebenarnya bukan terletak pada Gregoria, namun pada ketiga lawan mereka yang merupakan pebulutangkis unggulan.

"Harusnya jadi keuntungan dia untuk bisa bermain lepas, dan tidak menutup kemungkinan mampu membuat kejutan. Saya berharap grafik penampilan dia yang sedang meningkat bisa dijaga di turnamen penutup ini." ujar Herli.

Apa yang Gregoria dapatkan di akhir tahun ini juga tak lepas dari mental dan kepercayaan diri yang sudah kembali. Faktor komunikasi mengambil peranan penting dalam hal ini.

"Terutama komunikasi saya dengan Grego, juga dengan Kak Rionny (Mainaky). Kami terus memotivasi, mengingatkan dia bahwa apa yang didapat di akhir tahun ini karena mentalitas dia yang semakin percaya diri dan latihan yang tambah semangat," ungkap Herli. (ant)

 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya