Masih Menyimpan Hasrat, Pelatih Tunggal Putra Malaysia Ungkap Faktor Belum Jodoh dengan PBSI
- VIVA/Pratama Yudha
VIVA Sport – Pelatih bulutangkis sektor tunggal putra Malaysia, Hendrawan, masih menyimpan hasrat untuk menangani pelatnas PBSI. Namun, ada berbagai faktor yang membuat kedua belah pihak belum berjodoh hingga saat ini.
Hendrawan merupakan salah satu tunggal putra dengan sederet prestasi yang pernah dimiliki Indonesia. Salah satu pencapaian terbaiknya dengan mengantarkan tim Merah Putih juara Piala Thomas tiga edisi beruntun, 1998, 2000, dan 2002.
Selepas gantung raket, Hendrawan melanjutkan kiprahnya di dunia bulutangkis sebagai pelatih. Meski sempat menangani pelatnas PBSI pada 2004-2009, tapi dia lebih dikenal sebagai arsitek tunggal putra Malaysia.
Bagaimana tidak, dia sudah berkarier di Negeri Jiran sejak 2009. Sejumlah atlet hebat pun ditelurkannya mulai dari Lee Chong Wei, Lee Zii Jia, hingga kini menangani generasi Ng Tze Yong dan Leong Jun Hao.
Kendati sudah sangat lama melatih di negeri tetangga, tapi Hendrawan tak bisa menghilangkan mimpinya untuk kembali melatih tunggal putra Indonesia. Hanya saja, memang belum dalam waktu dekat.
"Ya, keinginan itu memang ada dan tentu pembicaraan itu selalu ada tapi memutuskan sesuatu tidak semudah itu dalam arti ini bukan bersikap tidak nasionalis atau apa," tutur Hendrawan kepada wartawan di sela-sela BrightUp Cup 2022, Jakarta, Kamis 10 November 2022.
"Tapi, ada sesuatu yang belum jodoh dan belum ada titik temu. Tapi keinginan untuk kembali tetap ada. Dan suatu saat mungkin saya akan kembali, pasti," jelasnya.
Lebih lanjut, pria 50 tahun itu juga menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang membuatnya belum bisa kembali melatih di pelatnas PBSI.
Hendrawan pun mengibaratkan pekerjaan ini sebagai sebuah pernikahan.
"Banyak faktor ya, ilustrasinya seperti ini, menikah bukan saja soal suka atau tidak suka tetapi banyak faktor," ungkap Hendrawan.
"Memang ada pertimbangan lain. Anak-anak juga sudah kuliah di luar negeri. Ya salah satunya juga itu ambil sekolah di luar negeri jadi kebutuhan juga banyak. Salah satunya itu juga," ucap dia.
Meski begitu, Hendrawan mengaku tetap berkomunikasi dengan PBSI. Dia berusaha membantu semampunya agar bulutangkis Indonesia, terutama di sektor tunggal putra, tak menurun kualitasnya.
"Kami masih sering diskusi, masih ngobrol. Termasuk juga kami selalu bertukar pikiran dengan PBSI apa yang kira-kira bisa saya bantu," terangnya.