Berburu Foto dan Tanda Tangan Legenda Bulutangkis di Audisi Umum PB Djarum 2022
- VIVA/Pratama Yudha
VIVA Sport – Audisi Umum PB Djarum 2022 banyak memunculkan cerita menarik. Tak hanya dari perjuangan para peserta meraih beasiswa PB Djarum, tapi juga dari kisahnya di luar lapangan.
Ya, terdapat berbagai momen menarik yang dilakukan para peserta. Salah satunya berburu tanda tangan para legenda bulutangkis Indonesia binaan PB Djarum.
Selama Audisi Umum PB Djarum 2022, para peserta memang berkesempatan untuk bertemu langsung dengan para idolanya. Mereka pun berlomba untuk mengabadikan momen, baik dengan berfoto maupun mendapatkan tanda tangannya.
Kebetulan, para legenda berkumpul di audisi umum tahun ini. Mereka bertugas sebagai Tim Pencari Bakat.
Tak kurang dari 15 legenda bulutangkis Indonesia hadir di Kudus. Mulai dari Liem Swie King, Alan Budikusuma, Susy Susanti, Eddy Hartono, Haryanto Arbi, Kartono, Maria Kristin, Fung Permadi, Ivana Lie, Liliyana Natsir, Lius Pongoh, Richard Mainaky, Sigit Budiarto, Yuni Kartika, dan Tontowi Ahmad yang berada di Audisi Umum PB Djarum 2022 sejak hari pertama.
PB Djarum pun ternyata mengakomodir impian para pebulutangkis cilik tersebut dengan mengadakan sesi khusus untuk tanda tangan dan berfoto bersama.
Momen itu benar-benar dimaksimalkan oleh para peserta, termasuk orang tuanya, untuk bisa mendapatkan foto bersama dengan sang idola.
Salah satu yang sangat antusias mencari tanda tangan para legenda adalah Muhammad Ghifari Radhitya Arrizqi. Cuaca panas tak melemahkan tekadnya dalam mengejar tanda tangan para legenda bulutangkis tersebut.
Bocah asal Palembang itu setidaknya mendapatkan 10 tanda tangan dari para legenda yang hadir. Beberapa di antaranya adalah Trikus Harjanto, Alan Budikusuma, Hariyanto Arbi, dan Yuni Kartika.
"Tanda tangan ini sebagai kenang-kenangan saya ikut Audisi Umum PB Djarum," kata Ghifari kepada VIVA.
Tentu, mengingat usianya yang baru 9 tahun, cukup menggelitik melihatnya sangat antusias berburu foto dan tanda tangan para legenda. Di mana, ketika mereka masih aktif sebagai pebulutangkis, Ghifari pun belum lahir.
"Saya tahu karena sering diceritakan kisahnya oleh orang tua dan om saya," tutur dia.
Sayangnya, mimpi Ghifari untuk melanjutkan perjuangannya di bulutangkis bersama PB Djarum harus terhenti sementara. Sebab, dia tak terpilih sebagai salah satu peserta peraih super tiket, sehingga tak berhak lanjut ke tahap karantina.
Namun, kesempatannya masih terbuka lebar lantaran Audisi Umum PB Djarum direncanakan bakal kembali lagi tahun depan.