Unik, Digelar Turnamen Badminton Khusus Petani

Unik, Digelar Turnamen Badminton Khusus Petani
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Sebagai wujud apresiasi kepada petani yang membuat indonesia tak lagi mengimpor beras dalam 3 tahun belakangan, pengusaha nasional Billy Haryanto menggelar turnamen badminton bagi para petani. Turnamen berhadiah jutaan itu digelar di GOR Billy di Masaran, Sragen, Jawa Tengah, mulai Rabu, 12 Oktober 2022.

Hari Guru, Pemprov Jateng Sudah Angkat 8.909 Guru Tidak Tetap Jadi PPPK

Puluhan petani dari Sragen dan Karanganyar turut serta dalam turnamen yang juga disponsori oleh Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya M. Fadil Imran.

"Ini bentuk apresiasi kami kepada para petani yang stabil menjaga produktivitas padi dalam tiga tahun belakangan ini. Karena mereka Indonesia bebas dari beras impor," kata Billy dalam keterangannya kepada pers, Rabu, 12 Oktober 2022.

Ketua OJK Minta Penghapusan Utang Macet Petani hingga Nelayan Segera Dijalankan

Selain itu, Billy mengatakan turnamen ini juga bertujuan mempererat tali silaturahmi antar petani se-Solo Raya. Ke depan, kata Billy, turnamen badminton bagi para petani ini akan digelar secara rutin.

"Tantangan ke depan berat, ada ancaman krisis pangan global. Mudah-mudahan petani kita bisa menjaga produktivitasnya," ujar Billy.

Pendapatan Brigade Swasembada Pangan Bisa Lebih dari Rp 10 Juta Per Bulan, Begini Perhitungannya

Unik, Digelar Turnamen Badminton Khusus Petani

Photo :
  • Istimewa

Dalam tiga tahun belakangan Indonesia sudah tak lagi mengimpor beras medium seiring dengan pasokan dalam negeri yang melimpah. Berdasarkan survei Kementan dan Badan Pusat Statistik per Maret 2022, cadangan beras nasional mencapai 9,11 juta ton. Atas prestasi itu Indonesia diganjar penghargaan oleh Internasional Rice Research Institute September lalu.

Meski diganjar penghargaan, Billy mengatakan sebetulnya ada persoalan di beras. Persoalannya, kata dia, pasar Indonesia belakangan dibanjiri oleh beras selundupan asal Vietnam. Beras ini, kata dia, masuk secara ilegal melalui Batam lalu menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.

"Beras selundupan ini yang merusak harga beras. Dijual lebih murah dari beras di pasaran," kata Billy.

Karenanya, Billy meminta kepada Satgas Pangan agar segera menindak beras selundupan ini. Soalnya, kata Billy, negara dirugikan oleh beras selundupan ini karena tidak mendapatkan bea masuk.

"Jangan sampai ada pembiaran terhadap beras ilegal ini," kata Billy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya