Faktor Utama Tumbangnya 2 Wakil Indonesia di Korea Masters, Jenuh?

Ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin
Sumber :
  • Instagram: badminton.ina

VIVA – Hasil buruk didapatkan tim Indonesia di BWF World Tour Super 300 Korea Masters 2022. Bagaimana tidak, dua dari empat wakil Merah Putih harus tumbang di babak pertama.

PBSI Umumkan 81 Atlet Ikuti Pelatnas Cipayung 2025

Dua wakil yang harus angkat koper lebih awal berasal dari sektor ganda putra. Mereka yang tersisih di babak 32 besar adalah Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Dalam laga yang digelar di Gwangju Yeonju Stadium, Rabu 13 April 2022, Pramudya/Yeremia dikandaskan wakil Malaysia, Tan Kian Meng/Tan Wee Kiong dengan skor dramatis tiga gim 11-21, 21-16, 20-22.

Konsisten Mendukung Pembibitan Generasi Emas Bulutangkis Indonesia

Sementara Leo/Daniel dihentikan pasangan China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi dalam duel rubber game dramatis, 21-13, 19-21, 20-22.

Pramudya Kusumawardana/Yeremia E Y Yacob Rambitan di BWF World Tour Finals 2021

Photo :
  • PBSI
Setelah Diduga-duga, Irwansyah Akhirnya Resmi Jadi Pelatih India

Dikatakan pelatih yang mendampingi di Korea, Aryono Miranat, membeberkan penyebab kedua pasangan tersebut tampil di bawah standar. Salah satunya karena mereka tampil kurang tenang.

"Untuk Leo/Daniel hari ini bermain kurang tenang dan kurang kontrol pada saat poin-poin akhir. Pengembalian bola selalu ingin keras baik smash atau drivenya, jadi malah terserang balik," ucap Aryono dalam keterangan pers resmi PBSI yang diterima VIVA.

"Bagi Pramudya/Yeremia kurang lebih sama. Di poin-poin akhir pengembalian bolanya kurang bagus akurasinya, jadi lawan lebih mudah mematikan," tambahnya.

Tak cuma itu, Aryono juga menambahkan bahwa anak-anak asuhnya itu juga masih kurang bisa memanfaatkan kesempatan.

Pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Photo :
  • instagram.com/badminton.ina

"Dua-duanya hampir sama, pada saat ada kesempatan untuk mendapat poin malah kurang kontrol, kurang tenang. Jadi malah akurasi pengembaliannya tidak bagus. Posisi kita jadi kurang baik, jadi waktu diserang balik mudah dimatikan," ujar Aryono.

Kendati demikian, Aryono menampik jika kekalahan ini muncul akibat rasa jenuh yang melanda. Tapi, murni karena banyak kesalahan sendiri.

"Tidak bisa dikatakan jenuh, justru ini bagus buat mereka bermain dengan lawan yang bervariasi jadi bisa menambah jam terbang," terang Aryono.

Ganda putra Indonesia, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana

Photo :
  • Instagram: badminton.ina

"Permainan sudah cukup baik, hanya saja harus dibenahi ketenangannya, kontrolnya, unforced errornya. Di samping ada beberapa kekurangan dari segi teknik," pungkasnya.

Dengan hasil ini, tinggal tersisa dua wakil Indonesia di babak 16 besar. Yaitu, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (ganda putra) dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya