Strategi Jitu Jonatan Christie di Final Swiss Open 2022

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie di Piala Thomas 2020
Sumber :
  • Instagram: Jonatan Christie

VIVA – Juara Swiss Open 2022 dari nomor tunggal putra, Jonatan Christie menceritakan strateginya saat mengalahkan Prannoy H.S dua gim langsung di babak final yang berlangsung di Basel, akhir pekan lalu, Minggu 27 Maret 2022.

Hendra Setiawan dan VIktor Axelsen Bakal Bertanding di BDMNTN-XL

Menurut Jonatan, teknik yang ia pakai ialah berusaha menjauhkan bola dari jangkauan pebulu tangkis asal India itu serta mempelajari gaya permainan Prannoy saat mengalahkan Anthony Sinisuka Ginting di babak semifinal.

"Awal strateginya kurang lebih sama dengan kemarin saat melawan Srikanth, saya mencoba menjauhkan bola dari jangkauannya dulu. Ketika ada kesempatan baru menyerang. Saya juga belajar dari Ginting kemarin, ketika menyerang terus malah Prannoy lebih nyaman mainnya," kata Jonatan lewat informasi tertulis PP PBSI, Senin 28 Maret 2022.

Jonatan Christie Kalah, Indonesia Tanpa Wakil di Final China Open 2024

Sebelumnya, pertemuan Indonesia dan India tidak hanya terjadi di partai puncak tunggal putra, namun juga mempertemukan masing-masing dua wakil negara di semifinal. Jonatan lolos ke babak final dengan mengalahkan Kidambi Srikanth, sementara Prannoy melenggang setelah menghentikan Ginting.

Kemenangan Jonatan di pertandingan tersebut sempat tertunda dua kali. Setelah unggul 20-16, ia kehilangan dua angka krusial. Beruntung setelah itu dia mampu menyelesaikan laga. "Di poin terakhir saya ingin cepat menyelesaikan, mainnya jadi total menyerang ternyata balik terus dan malah mati sendiri dua kali. 

Dejan/Gloria Tumbang, Indonesia Sisakan 2 Wakil di Semifinal China Open 2024

"Setelah itu coba balik ke pola saya, saat dia servis saya coba membalikkan dengan bola yang mengagetkan dan berhasil," Jonatan menceritakan.

Tunggal Putra Indonesia, Jonatan Christie

Photo :
  • BWF

Bagi unggulan keempat, gelar juara di Basel terasa begitu istimewa mengingat perjuangannya yang tidak mudah dan sempat positif COVID-19 beberapa waktu lalu. Ia berharap gelar dari turnamen BWF Super 300 menjadi motivasi untuk meraih gelar-gelar berikutnya tahun ini.

"Hasil ini sangat berarti buat saya, bukan hanya gelar juaranya tapi juga ke prosesnya. Saya bisa main di sini dan All England kemarin saja sudah sebuah anugerah luar biasa setelah saya positif COVID-19 di Jerman. Ini pasti campur tangan Tuhan. Apalagi saya sudah tidak juara selama dua setengah tahun," ungkapnya.

Jonatan masih berhasrat untuk meraih beragam gelar di level yang lebih tinggi. Ia berharap gelar di Swiss bisa jadi awalan dan motivasinya di tahun 2022. "Mudah-mudahan saya bisa konsisten bermain seperti ini. Maksimal dan menikmati pertandingan," pungkasnya.

Selain Jonatan, Indonesia juga meraih gelar dari ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Fajar/Rian juara setelah mengandaskan pasangan Negeri Jiran, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin 21-18, 21-19. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya