Kabar Duka, Legenda Bulutangkis Verawaty Fadjrin Berpulang
- Instagram: Rosiana Tendean
VIVA – Kabar duka kembali menyelimuti dunia olahraga di tanah air. Salah satu legenda bulutangkis tanah air, Verawaty Fadjrin, meninggal dunia.
Kabar berpulangnya Verawaty disampaikan oleh pihak PB PBSI melalui keterangan resmi. Yang bersangkutan mengembuskan napas terakhir di usia 64 tahun di  Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, Minggu, 21 November 2021, pukul 06.58 WIB.
Sebelum meninggal dunia, wanita yang akrab disapa Vera tersebutsempat menjalani perawatan akibat sakit kanker paru-paru. Hingga akhir hayat, dia meninggalkan suami, Fadjriansyah Bidoein, Â seorang anak Fidyandini dan dua cucu.
Rencananya, jenazah Verawaty akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta Selatan, Minggu siang ini dan  diberangkatkan dari rumah duka di kawasan Cipayung, Jakarta Timur. Sebelumnya disalatkan di Masjid Al Islam.
"Innaalillaahi wa inna ilaihi rojiun. PBSI dan keluarga besar bulutangkis Indonesia turut berduka cita atas berpulangnya salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia, Verawaty Fadjrin," kata Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna.
"Almarhumah adalah pemain yang berjasa besar mengangkat prestasi bulutangkis Indonesia di pentas dunia. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan " katanya lagi.
Segudang Prestasi
Ketika aktif bermain Verawaty menorehkan sejumlah prestasi membanggakan. Pada tunggal putri, wanita kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1957 ini sukses menjuarai Kejuaraan Dunia 1980 di Jakarta. Dia menjadi kampiun usai di final mengalahkan rekannya, Ivana Lie,11-1, 11-3.Â
Setahun sebelumnya, bersama Imelda Wigoena, Vera juga merenggut juara All England 1979 setelah menekuk Atsuko Tokuda/Mikiko Takada (Jepang), 15-3, 10-15, 15-5.
Mereka pun menjadi pasangan ganda putri kedua Indonesia yang sukses di All England setelah Minarni/Retno Kustiyah yang melakukannya pada 1968. Bersama Imelda pula, Vera merebut emas SEA Games Manila 1981.
Bersama Imelda pula, Vera juga sukses merebut medali emas Asian Games VIII/1978 di Bangkok. Mereka  di final mengalahkan Chiu Yu Fang/Cheng Hui Ming (China). Sebelumnya, mereka juga memenangi titel Denmark Terbuka 1978.Â
Di luar itu, masih prestasi besar lainnya. Bersama Eddy Hartono, Vera sebelumnya juga ikut mengantarkan Indonesia memboyong Piala Sudirman 1989. Mereka menjadi penentu kemenangan tim Garuda 3-2 atas Korea Selatan di final setelah mengatasi Park Joo-bong/Chung Myung-hee, 18-13, 15-3.Â