Kunjungi Makam Markis Kido, Hendra Setiawan: Happy Birthday My Friend

Hendra Setiawan di makam Markis Kido
Sumber :
  • Instagram: Hendra Setiawan

VIVA – Beberapa waktu lalu, Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Legenda bulutangkis Tanah Air, Markis Kido meninggal dunia Senin malam, 14 Juni 2021. 

Hendra Setiawan Umumkan Pensiun, Begini Kata Sederet Pebulutangkis Top Dunia

Kido dinyatakan wafat ketika sedang bermain bulutangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang.

Diketahui, Kido meninggalkan seorang istri, Richasari Pawestri dan dua orang putri. Semasa hidup, pria kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1984 itu merupakan pebulutangkis berprestasi yang kerap kali mengharumkan nama bangsa Indonesia lewat nomor ganda putra dan ganda campuran.

Format Baru Bertabur Bintang, Ajang BDMNTN-XL Sajikan Duel Paten dan Menghibur

Hari ini, seyogyanya merupakan ulang tahun Kido yang ke 37 tahun. Meski telah tiada, namun ia masih dikenang, salah satunya dari mantan rekannya Hendra Setiawan.

Hendra menyampaikan pesan haru di Instagramnya. Terlihat tengah berada di makam Kido. "Selamat ulang tahun temanku," tulis Hendra di Instagramnya.

Hendra Setiawan dan VIktor Axelsen Bakal Bertanding di BDMNTN-XL

Beragam komentar pun menghiasi postingan Hendra. Netizen terharu melihat aksinya dan mengirimkan doa untuk Kido.

Berbicara soal Kido, dikutip berbagai sumber ia memulai langkahnya di Kejuaraan Asia Junior pada tahun 2000 silam. Di situ, dia meraih medali perunggu bersama Rian Sukmawan dari nomor ganda putra dan medali emas bersama Liliyana Natsir di sektor ganda campuran.

Kido juga menyabet medali perunggu di Kejuaraan Dunia Junior di tahun yang sama. Namun, berpasangan dengan Hendra Aprida Gunawan di sektor ganda putra. Dua tahun berselang, masih dari Kejuaraan Dunia Junior, Kido kembali mendapatkan medali perunggu berpasangan dengan Liliyana Natsir.

Barulah pada 2003, Kido terjun ke level senior dan langsung dipasangkan dengan Hendra Setiawan. Bersama Hendra, Kido merasakan puncak kariernya.

Bagaimana tidak, prestasinya melesat jauh ketika dipasangkan dengan Hendra. Dia sempat dua kali meraih medali emas Kejuaraan Asia 2005 dan 2009, medali emas Piala Dunia Badminton 2006, medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2007, dan tiga kali merebut medali emas SEA Games, 2005, 2007, dan 2009.

Prestasi tertinggi ditorehkannya pada Olimpiade 2008 Beijing. Kido dan Hendra membawa pulang medali emas ke Tanah Air setelah menumbangkan ganda putra China, Cai Yun/Fu Haifeng.

Keberhasilan mereka menyelamatkan muka Indonesia di pesta olahraga terakbar sedunia edisi ke-29 tersebut. Sebab, itu jadi satu-satunya medali emas yang didapatkan kontingen Merah Putih di Olimpiade 2008.

Berkat satu medali emas, Indonesia bercokol di posisi 40 bersama dengan Azerbaijan yang sama-sama mengoleksi satu medali emas, satu medali perak, dan empat medali perunggu.

Dua tahun berselang, Kido kembali meraih medali emas dari ajang Asian Games 2010 di China. Pria 36 tahun itu juga melengkapi torehannya dengan 10 gelar BWF Superseries dan BWF Grand Prix.

Kido berpisah dengan Hendra pada 2012. Dia sempat melanjutkan kariernya bersama Marcus Fernaldi Gideon di ganda putra dan sang adik, Pia Zebadiah Bernadet, di nomor ganda campuran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya