Jeritan Hati Pebulutangkis Cantik Myanmar Mengenaskan di Olimpiade

Tunggal Putri Myanmar, Thet Htar Thuzar
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Tunggal putri Myanmar, Thet Htar Thuzar menelan pil pahit di fase grup bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020. Melakoni dua kali pertandingan, ia selalu hancur.

Afrika Selatan Minat Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036, Jadi Saingan Indonesia?

Pertama menghadapi wakil Indonesia di grup M, Gregoria Mariska Tunjung Minggu 25 Juli lalu ia kalah dua gim langsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo Jepang.

Kemudian, Selasa 27 Juli 2021 Thet juga berjuang. Ia menghadapi wakil Belgia, Lianne Tan. Pada laga itu, Thet dibantai dua gim langsung.

Atlet Indonesia di Olimpiade Dapat Ribuan Es Krim

Kekecewaan diungkapkan Thet. Dengan kekalahan yang dialami membuatnya mendapatkan pengalaman berharga.

Tunggal Putri Myanmar, Thet Htar Thuzar

Photo :
  • Tangkapan layar
Menuju Olimpiade LA 2028, PP Pordasi Geber Program Animal Welfare

"Tidak terlalu senang dengan penampilan saya. Itu sulit dalam keadaan pertandingan dan mental. Tapi saya pasti punya begitu banyak pengalaman dalam turnamen besar ini, Olimpiade," tulis Thet dikutip dari Instagramnya.

Berbicara sosok Thet, ia merupakan pebulutangkis berusia 22 tahun. Ia lahir dari keluarga badminton. Kedua orang tuanya merupakan mantan atlet bulutangkis. 

Sang ayah, Tun Tun Zaw  adalah juara nasional empat kali dan pernah melatih badminton di Thailand selama beberapa tahun.

Ayahnya lalu kembali ke Myanmar dan melatih Thet. “Ayah melatih saya ketika saya masih muda, jadi dia adalah pahlawan saya,” ujarnya dilansir VIVA Bulutangkis dari situs resmi Olimpiade, Minggu 25 Juli 2021.

Selain belajar dari sang ayah, Thet juga menimba ilmu di Kuala Lumpur, bersama legenda badminton Malaysia, Ong Ewe Hock. “Di Myanmar saya hanya berlatih bersama ayah. Saat tidak ada turnamen, saya berlatih dengan Coach Ong di Kuala Lumpur,” ucapnya.

Perjalanan kariernya, Thet melakoni turnamen World Tour pertamanya di Syed Modi Championships 2019. Namun, ia tersingkir di babak pertama. Awal tahun 2020, Thet mencicipi turnamen Super 500 perdananya di Malaysia Masters, namun ia kalah dari Yip Pui Yin di babak kualifikasi.

Ia terus bekerja keras demi menjadi pebulutangkis pertama Myanmar yang berkompetisi di Olimpiade. Juara Uganda International 2020 ini mengidolakan dua ratu bulutangkis, Tai Tzu Ying dari Taiwan dan Ratchanok Intanon dari Thailand.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya