Coach Naga Api Ungkap Kekurangan Ahsan/Hendra Jelang Olimpiade Tokyo

Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Sumber :
  • TVRI

VIVA – Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 bakal bergulir. Skuad Garuda terus meningkatkan konsistensi penampilan.

Pesta olahraga empat tahunan yang sempat ditunda selama satu tahun karena pandemi COVID-19 itu, rencana dihelat pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 mendatang.

Tim bulutangkis Indonesia yang meloloskan tujuh wakil juga sudah bersiap menyambut gelaran tersebut. Persiapan terus dikebut, baik secara teknis yang berkaitan dengan pelatihan atlet maupun nonteknis yang bersifat administratif.

Untuk itu, Simulasi Olimpiade Tokyo 2020 digelar di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu 16 Juni siang. Simulasi ini diadakan dua hari yaitu 16-17 Juni 2021.

Salah satunya yang mengikuti simulasi itu adalah ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Dalam laga simulasi, Ahsan/Hendra harus mengakui keunggulan lawan. Berlaga di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu 16 Juni malam, The Daddies kalah rubber game, 23-21, 13-21 dan 16-21 dari Moh Reza Pahlevi Isfahani/Muhammad Rian Ardianto yang merupakan pasangan dadakan.

Melihat performa Ahsan/Hendra, pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengatakan, bahwa permainan Ahsan/Hendra terpengaruh program latihan yang dia berikan dalam beberapa waktu terakhir ini.

"Kalau saya melihatnya, mereka belum bisa kembali ke pola permainannya. Ini sepertinya terpengaruh dengan latihan yang saya berikan," ujar Herry dikutip VIVA Bulutangkis dari situs resmi PBSI.

Ahsan/Hendra Mengganas di Malaysia Open, Duo Jepang Jadi Korban

"Jadi beberapa waktu terakhir, latihan kita fokuskan pada penguatan otot tangan. Kalau dilihat tadi mainnya panjang-panjang, adu kuat padahal gaya main Ahsan/Hendra tidak seperti itu. Ini saya rasa efek program tadi," tambah Herry.

Lebih lanjut, Herry yang dijuluki Coach Naga Api itu menjelaskan, hasil ini menjadi evaluasi bagi dirinya dan tim pelatih untuk menjalankan program berikutnya.

Petaka BWF World Tour Finals, 2 Wakil Indonesia Hancur

"Positifnya, ketika saya tanya Ahsan/Hendra tentang kekuatan tangannya, mereka bilang ada peningkatan. Di sisa waktu ini, baru saya akan fokus ke pola main dan strategi," tutup Herry.

Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung

Duh, Ahsan/Hendra dan Gregoria Langsung Tersingkir dari China Open 2024

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Gregoria Mariska langsung tersingkir dari China Open 2024.

img_title
VIVA.co.id
18 September 2024